Keputusan ini dipandang sebagai langkah strategis untuk mengatasi kepadatan lalu lintas yang semakin meningkat di kota Palembang.
Kini, Lorong Temenggungan telah menjadi bagian penting dari jaringan transportasi di Palembang. Sepanjang jalan ini berdiri berbagai bangunan bersejarah dan pusat bisnis yang menambah daya tarik kawasan tersebut.
Meskipun wujudnya telah berubah, kenangan dan sejarah Sungai Temenggungan tetap hidup di hati masyarakat, mengingat bagaimana sungai tersebut pernah menjadi saksi perkembangan kota Palembang.
Sebagai bentuk penghormatan atas sejarahnya, nama “Temenggungan” tetap dipertahankan sebagai nama jalan.
Hal ini tidak hanya sebagai penanda lokasi, tetapi juga sebagai pengingat akan kisah masa lalu kota yang lekat dengan kehidupan sungai.
Transformasi Sungai Temenggungan menjadi Lorong Temenggungan menyajikan pelajaran berharga mengenai pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan kota dan pelestarian lingkungan.
Meskipun perubahan ini membawa manfaat dalam hal transportasi dan aksesibilitas, hilangnya aliran air alami juga mengingatkan kita akan dampak yang bisa timbul jika keseimbangan alam terganggu.
Dengan memahami sejarah ini, masyarakat Palembang diharapkan bisa semakin menghargai dan menjaga lingkungan hidup, serta merawat warisan budaya yang ada di sekitar mereka.
Lorong Temenggungan kini bukan hanya sekadar jalur lalu lintas, tetapi juga simbol adaptasi, kenangan sejarah, dan pengingat pentingnya menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam. (iol)