SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) menegaskan komitmennya untuk menjalankan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dengan mengutamakan aspek sistem manajemen terpadu yang diharapkan dapat meminimalisir dampak pembangunan terhadap masyarakat dan lingkungan. Salah satu proyek milik Hutama Karya yang tengah digarap yakni Jalan Tol Betung (Sp Sekayu)-Tempino-Jambi Seksi 4 Tempino-Interchange (IC) Ness dengan total panjang 18,49 km. Proyek ini sebelumnya mendapatkan tanggapan dari warga sekitar akibat debu yang berasal dari kendaraan proyek.
Junior Project Director Jalan Tol Tempino-IC Ness Ahmadi menjelaskan keluhan ini berasal dari warga Sungai Duren yang wilayahnya dilalui kendaraan material, namun untuk hal tersebut telah dilakukan koordinasi dengan HKI selaku kontraktor untuk mengakomodir penyiraman secara berkala.
“Kami mengapresiasi masukan dari masyarakat atau perwakilan selama proses pekerjaan berlangsung, dan kami akan lebih banyak mendengarkan. Selama ini sebagian besar koordinasi dilakukan dengan RT setempat. Kami akui belum maksimal, tetapi segera kami realisasikan,” ujar Ahmadi.
Lebih lanjut, Ahmadi menekankan pentingnya memastikan pembangunan jalan tol sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditentukan. Hutama Karya bersama kontraktor bekerja sama dengan sejumlah vendor material melalui tahapan pengujian baik dari segi kualitas, mutu, serta izin, peninjauan ulang terhadap keterlibatan subkontraktor untuk memastikan prosedur kerja aman dan dampak terhadap masyarakat dapat diminimalisir.
BACA JUGA:Pengoperasian Jalan Tol Betung - Tempino - Jambi Seksi 3 Dimulai Tanpa Tarif pada 17 Oktober 2024
Keselamatan dan keamanan adalah prioritas utama Hutama Karya dalam setiap tahap pembangunan. Serta berkomitmen untuk menjaga komunikasi yang terbuka dengan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. Setiap keluhan dan masukan dari masyarakat akan ditanggapi dengan serius dan dijadikan bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan.
Sebagai tambahan, jalan tol Tempino-Interchange Ness direncanakan akan dilengkapi dengan rest area tipe A dan SPBU, untuk memberikan kenyamanan bagi para pengguna jalan. Ini merupakan bagian dari pembangunan rangkaian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di kawasan Pulau Sumatera.
Pembangunan jalan tol ini menjadi perhatian khusus bagi masyarakat Provinsi Jambi, mengingat ini adalah kali pertama Provinsi Jambi memiliki jalan tol. Jalan tol ini direncanakan akan menghubungkan Provinsi Jambi dengan Provinsi Sumatra Selatan. Sebelumnya, jalan tol Seksi 3 Bayung Lencir-Tempino sepanjang 34 km telah diresmikan dan beroperasi tanpa tarif.
Jalan tol ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian daerah dan nasional, meningkatnya mobilitas barang dan jasa, biaya logistik dapat ditekan, dan akses ke berbagai wilayah menjadi lebih mudah. Hal ini kemudian dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Hutama Karya berterima kasih atas dukungan dan pengertian dari seluruh lapisan masyarakat.
BACA JUGA:Tol Betung-Jambi: Solusi Memangkas Separuh Waktu Perjalanan di Jalur Lintas Timur
BACA JUGA:Suplai Aspal untuk Tol Betung-Jambi
Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.235 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 356 km dan 879 km ruas tol Operasi. Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (140 km), Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayuagung (189 km), Tol Palembang-Indralaya (22 km), Tol Medan-Binjai (17 km), Tol Pekanbaru-Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2-6 (49 km) serta Tol Binjai-Langsa Seksi Binjai-Tanjung Pura (38 km), Tol Bengkulu-Taba Penanjung (17 km), Tol Pekanbaru-Bangkinang (31 km), Tol Bangkinang-XIII Koto Kampar (25 km), Tol Indralaya-Prabumulih (64 km), Tol Indrapura-Kisaran (48 km), Tol Indrapura-Tebing Tinggi-Seberlawan-Sinaksak (74 km), Tol Bayung Lencir-Tempino (34 km).