Data Terbaru BPS Provinsi Terkaya di Pulau Andalas, Posisi Sumsel di Mana?

Minggu 03 Nov 2024 - 12:53 WIB
Reporter : Kemas A Rivai
Editor : Irwansyah

SUMATERAEKSPRES.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis data terbaru untuk tahun 2024, mengungkapkan lima provinsi terkaya di Pulau Sumatera, yang juga dikenal sebagai Pulau Andalas.

Analisis ini didasarkan pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Berikut adalah urutan provinsi dengan kontribusi ekonomi tertinggi:

1. Sumatera Utara (Sumut)

Provinsi Sumut mencatatkan kontribusi sebesar 23,5% dari total PDRB Pulau Sumatera, dengan nilai PDRB mencapai Rp 285,32 triliun pada triwulan II-2024.

Sektor-sektor dominan seperti perdagangan, industri, dan jasa mendorong pertumbuhan ekonomi provinsi ini.

BACA JUGA:Pemerintah Pastikan Gaji Guru Naik Rp2 Juta Pada 2025, Ini Perbedaan Antara PNS dan PPPK

BACA JUGA:6.000 Jemaat GKSBS Dukung Enos untuk Pimpin OKU Timur

Medan, sebagai ibu kota, berperan penting sebagai pusat ekonomi, sementara industri pengolahan, khususnya produk agrikultur seperti karet dan kelapa sawit, menjadi andalan.

2. Riau

Di posisi kedua, Riau memberikan kontribusi sekitar 22,6%. Provinsi ini memiliki sektor ekonomi yang kuat, didorong oleh industri minyak dan gas (migas) serta perkebunan.

Keberadaan sumber daya alam yang melimpah menarik banyak investor dan memberikan dampak signifikan terhadap pendapatan daerah.

BACA JUGA:Peringatan Dini BMKG: Waspada Hujan Petir dan Angin Kencang di Sumatera Selatan Senin 4 November 2024

BACA JUGA:Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Swasembada Pangan, Dorong Pertanian Modern di Merauke!

3. Sumatera Selatan (Sumsel)

Sumsel menempati posisi ketiga dengan kontribusi 13,6% dari total PDRB. Provinsi ini dikenal dengan kekuatan di sektor energi dan sumber daya alam, terutama batu bara dan karet.

Palembang, sebagai ibu kota, menjadi pusat kegiatan ekonomi dan perdagangan yang penting, serta memainkan peran dalam proyek-proyek pembangkit listrik tenaga batu bara.

4. Lampung

Lampung berada di urutan keempat dengan kontribusi sekitar 10,3%. Ekonomi provinsi ini didominasi oleh sektor pertanian dan perkebunan, dengan komoditas unggulan seperti kopi dan singkong.

Pelabuhan Panjang mendukung distribusi hasil bumi, baik ke seluruh Indonesia maupun ke pasar internasional.

Kategori :