Media Dilarang Masuk, Diskusi Publik Terlihat Seperti Debat yang Dipertanyakan

Rabu 30 Oct 2024 - 17:20 WIB
Reporter : Izul
Editor : Irwansyah

LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID — Dalam persiapan Debat Publik Pilkada 2024, ratusan personel keamanan dikerahkan, termasuk penggunaan metal detektor, untuk memastikan kelancaran acara di Gedung Bagas Raya, Lubuklinggau.

Kapolres Lubuklinggau, AKBP Bobby Khususmawardhana, mengungkapkan langkah ini diambil untuk mencegah potensi insiden, mengingat pengalaman buruk pada debat di Muratara, Palembang.

"Lebih dari 200 personel, baik yang berseragam maupun berpakaian preman, dikerahkan.

BACA JUGA:Bupati Lahat Dorong Sertifikasi Halal untuk Pangan Lokal

BACA JUGA:Stop! Ada Operasi Lintas Sektoral di Prabumulih

Kami melakukan pemeriksaan ketat untuk memastikan tidak ada senjata tajam atau barang berbahaya lainnya," tegasnya saat konferensi pers sebelum acara dimulai.

Menurut Kapolres, hingga pukul 15.00, satu jam setelah debat dimulai, situasi masih terpantau aman dan kondusif.

Ia juga menekankan pengaturan teknis kedatangan dan kepulangan pendukung setiap pasangan calon, dengan batasan jumlah simpatisan yang diizinkan masuk ke lokasi debat.

"Setiap paslon hanya boleh membawa 70 simpatisan. Kami berharap tidak ada konflik antar simpatisan selama acara," tambahnya.

BACA JUGA:Bonus Ganda dan 400 Token Gratis: Segera Klaim Kode Redeem HOK Terbaru per 30 Agustus 2024

BACA JUGA:Komisi IX DPR RI Minta Pemerintah Hati-hati dalam Regulasi Terkait Pertembakauan

Namun, pelaksanaan debat ini diwarnai kontroversi ketika awak media dilarang masuk tanpa ID card resmi dari Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lubuklinggau.

Kapolres mengonfirmasi bahwa ia akan menanyakan kepada KPUD terkait larangan tersebut.

"Teknis pelaksanaan ini adalah urusan KPUD. Nanti bisa ditanyakan langsung kepada mereka mengapa rekan-rekan media tidak diperbolehkan masuk," ujarnya.

BACA JUGA:Daftar Harga Terbaru Mobil Volkswagen di Jakarta 2024

Kategori :