Komisi IX DPR RI Minta Pemerintah Hati-hati dalam Regulasi Terkait Pertembakauan

Reporter: Dody Suryawan |

Editor: Irwansyah |

Kamis , 12 Sep 2024 - 15:21

Komisi IX DPR RI minta pemerintah hati-hati dalam regulasi pertembakauan. Anggota Rahmat Handoyo menekankan pentingnya mencegah masalah baru dari peraturan yang ada. Foto:Kementerian PANRB/Sumateraekspres.id--

Jakarta, SUMATERAEKSPRES.ID – Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmat Handoyo, mengingatkan pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam merumuskan regulasi terkait pertembakauan.

Ia menekankan bahwa peraturan yang dihasilkan harus mencegah timbulnya masalah baru di masa depan.

"Regulasi pertembakauan seharusnya tidak menyebabkan masalah baru," ungkapnya saat rapat di Jakarta, Kamis (12/9/2024).

Rahmat juga menyoroti dampak dari kenaikan cukai tembakau, yang dapat berujung pada meningkatnya peredaran rokok ilegal di Indonesia. Menurutnya, hal ini harus menjadi perhatian serius pemerintah.

“Saya berharap pengendalian terhadap kenaikan cukai menjadi prioritas,” katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa produk tembakau memberi dampak besar terhadap kesehatan, yang berdampak pada pengeluaran APBN, terutama melalui anggaran layanan BPJS Kesehatan.

Ia menyebutkan bahwa biaya kesehatan untuk penanganan penyakit jantung mencapai Rp15-17 triliun, yang seluruhnya berasal dari anggaran negara.

komisi ix dpr ri minta pemerintah hati-hati dalam regulasi terkait pertembakauan                            jakarta, sumateraekspres.id – anggota komisi ix dpr ri, rahmat handoyo, mengingatkan pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam merumuskan regulasi terkait pertembakauan.
ia menekankan bahwa peraturan yang dihasilkan harus mencegah timbulnya masalah baru di masa depan.
"regulasi pertembakauan seharusnya tidak menyebabkan masalah baru," ungkapnya saat rapat di jakarta, kamis (12/9/2024).
baca juga:daftar harga terbaru mobil volkswagen di jakarta 2024
baca juga:menggali sejarah cinde dari kesultanan palembang hingga kini
rahmat juga menyoroti dampak dari kenaikan cukai tembakau, yang dapat berujung pada meningkatnya peredaran rokok ilegal di indonesia. menurutnya, hal ini harus menjadi perhatian serius pemerintah.
“saya berharap pengendalian terhadap kenaikan cukai menjadi prioritas,” katanya.
lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa produk tembakau memberi dampak besar terhadap kesehatan, yang berdampak pada pengeluaran apbn, terutama melalui anggaran layanan bpjs kesehatan.
baca juga:mudah banget! begini cara mengembalikan video yang terhapus permanen di hp android dan iphone
baca juga:3 langkah cepat klaim saldo dana gratis rp250.000 hari ini 30 oktober 2024, dijamin work!
ia menyebutkan bahwa biaya kesehatan untuk penanganan penyakit jantung mencapai rp15-17 triliun, yang seluruhnya berasal dari anggaran negara.

Tag

Share