SUMATERAEKSPRES.ID - Debat publik pertama untuk Pemilihan Gubernur Sumatera Selatan yang berlangsung pada Senin, 28 Oktober 2024, menarik perhatian pengamat politik.
Tiga kandidat, Herman Deru (HD), Eddy Santana Putra (ESP), dan Mawardi Yahya (MY), beradu argumen mengenai visi dan program untuk memajukan daerah ini.
Pengamat politik asal Sumsel, Bagindo Togar, menilai Eddy Santana Putra menunjukkan performa yang lebih baik dalam debat tersebut.
BACA JUGA:Herman Deru Kian Diterpa Kampanye Hitam, Elektabilitas Tetap Tangguh Jelang Pilkada Sumsel 2024
"Eddy tampil lebih taktis dan cepat dalam merespons pertanyaan, serta menunjukkan penguasaan yang baik terhadap isu-isu yang diangkat," jelas Bagindo saat wawancara pada Rabu, 30 Oktober 2024.
Meskipun demikian, Bagindo mengingatkan bahwa hasil debat ini tidak dapat dijadikan jaminan untuk kemenangan di Pilkada yang akan dihelat pada 27 November 2024.
Debat ini memberikan kesempatan bagi publik untuk menilai kompetensi calon pemimpin mereka.
BACA JUGA:Hanura Targetkan Kemenangan 80% di Pilkada Sumsel 2024 dengan Rakorda Sebagai Langkah Awal
Di sisi lain, Herman Deru dan Mawardi Yahya tampak kesulitan dalam beberapa sesi debat.
Bagindo mencatat keduanya sering terbata-bata dalam menjawab pertanyaan dan bahkan salah menyebut istilah. "Keduanya terlihat tertekan selama debat," tambahnya.
Keunggulan Eddy dalam debat ini, menurut Bagindo, berasal dari pengalaman panjangnya di dunia pemerintahan. "Pengalamannya sebagai mantan kepala daerah jelas terlihat saat debat kemarin," ungkap Bagindo.
BACA JUGA:Harnojoyo Nyatakan Dukungan untuk HDCU: Mari Bersatu Menangkan Pilkada Sumsel 2024
Latar belakang pendidikan Eddy, yang kini tengah menyelesaikan program doktoral di Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, juga dianggap memberikan nilai tambah dalam performanya.