SUMATERAEKSPRES.ID-Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar berjanji akan menindaklanjuti kegaduhan residu beracun yang diduga terdapat pada anggur muscat.
Hal ini menyusul otoritas pangan Thailand menemukan anggur shine muscat terkontaminasi residu pestisida melebihi batas aman.
Pestisida atau racun hama (dari bahasa Inggris pesticide) adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau membasmi organisme pengganggu.
Nama ini berasal dari pest ("hama") yang diberi akhiran -cide ("pembasmi").
Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu.
Pestisida biasanya, tetapi tak selalu, beracun.
Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta juga dapat merusak ekosistem.
Berdasarkan Konvensi Stockholm mengenai Polutan Organik Persisten, 9 dari 12 senyawa kimia organik berbahaya adalah pestisida.
BACA JUGA:Anggur Merah: Manfaat Kesehatan yang Tak Terduga dan Cara Optimal Mengonsumsinya
BACA JUGA:Anggur Laut, Tren Kuliner dengan Beragam Manfaat Kesehatan
Demi menjaga keamanan konsumen di Indonesia, Taruna menegaskan pihaknya bakal melakukan pengambilan sampling anggur shine muscat di pasar Indonesia.
Pihaknya juga bakal melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian terkait penemuan tersebut.
"Badan POM akan menjalankan tahapan berikutnya yaitu melakukan sampling ke beberapa toko-toko atau pasar yang bisa berdampak kepada masyarakat," kata Taruna kepada awak media di Gedung DPR-RI, Selasa (29/10/2024).
Masih kata dia, hingga kini belum ada laporan maupun temuan terkait residu beracun di produk anggur muscat.
Pihaknya juga menegaskan akan terus mengawasi dengan baik produk obat-obatan dan makanan yang dijual di wilayah Nusantara.