BACA JUGA:LKPI Sebut HDCU Tetap Dominan Meski Tanpa HAPAL di Pilkada Sumsel
Melihat hal ini pengamat politik, memandang kritik terhadap struktur subtema yang dinilai tidak terstruktur. Bagindo Togar, seorang pengamat politik dari Sumatera Selatan, mengungkapkan kritik tajam terkait struktur subtema yang dirumuskan KPU Sumsel.
Menurutnya, rangkaian subtema dalam debat publik kali ini terkesan kurang terstruktur dan tidak sistematis.
Ia menilai bahwa tema-tema ini tidak disusun secara hierarkis dan menimbulkan kesan “acak” yang berpotensi membingungkan para kandidat.
"Dengan kapasitas dan kapabilitas intelektual yang berbeda-beda, para calon gubernur mungkin akan kewalahan untuk menanggapi semua subtema ini secara mendalam,” ujar Bagindo.
Menurutnya, tujuan utama debat – untuk menggali gagasan dan visi kandidat secara efektif – bisa jadi tidak akan tercapai.
Para calon, lanjut Bagindo, kemungkinan besar hanya akan memberikan jawaban normatif yang kurang menyentuh akar permasalahan.
BACA JUGA:Mularis Djahri Tegaskan Netralitas: Tak Ada Arahan Dukungan di Pilkada Sumsel, Begini Katanya!
BACA JUGA:HDCU Didukung Partai Perindo: Tambahan Kekuatan Menuju Pilkada Sumsel 2024, Menyala Abangku!
Bagindo juga menyoroti kualitas persiapan KPU Sumsel dalam mengadakan forum debat ini. Ia menilai penyelenggara terlalu berlebihan dalam menyusun tema debat tanpa memahami kebutuhan substansi yang mendalam.
“Kualitas debat bisa terancam karena para kandidat cenderung terpancing untuk menampilkan jawaban umum yang bias tanpa alternatif penyelesaian yang konkret,” tegas Bagindo.
Di sisi lain, masyarakat berharap debat ini dapat menjadi ajang untuk mengenal lebih jauh karakter dan kapabilitas masing-masing calon.
Mengingat ketiga calon gubernur memiliki rekam jejak yang cukup panjang di ranah politik Sumsel, debat ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa mereka layak memimpin Sumsel di tengah tantangan yang ada.
Bagindo menganalogikan, dalam penyelenggaraan event debat Pilgub DKI Jakarta & Pilpres saja tidak serumit, seramai serta se kompleks deskripsi materi rangkaian sub tema pada debat publik pertamanya pilgub Sumsel ini.
“Bahkan untuk ajang Pemilihan Rektor Universitas ternama Nasional maupun Internasional sekalipun takkan mampu tangkas, terampil & teruji menjawab beragam materi terkait diatas,” kata dia.