LKPI Sebut HDCU Tetap Dominan Meski Tanpa HAPAL di Pilkada Sumsel
LKPI Sebut HDCU Tetap Dominan Meski Tanpa HAPAL di Pilkada Sumsel-Foto: LKPI -
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Meskipun pasangan calon Heri Amalindo-Popo Ali Martopo (HAPAL) tidak turut serta dalam Pilkada Serentak yang akan digelar pada 27 November 2024, dukungan untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Herman Deru-Cik Ujang (HDCU) tetap menunjukkan keunggulan signifikan.
Hasil survei yang dirilis oleh Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) menunjukkan bahwa HDCU masih unggul jauh dibandingkan pasangan Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (MATAHATI).
Menurut Direktur Eksekutif LKPI, Arianto, ST, MT, M.IKOM,Pol, meski HAPAL tidak mengikuti kontestasi, elektabilitas HDCU tetap stabil dan menunjukkan jarak yang signifikan dari pesaingnya.
"Data survei dan uji simulasi kami menunjukkan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan dalam dukungan untuk HDCU dan MATAHATI meskipun HAPAL tidak ikut serta."
BACA JUGA:Bentuk Perlawanan Politik, Bagindo Berharap Heri Amalindo Sedang Mainkan Dramaturgi Politik
BACA JUGA:HDCU Head to Head MataHati, Heri Amalindo Urung Maju Pilgub Sumsel 2024
HDCU tetap unggul dengan jarak elektabilitas sekitar 45% hingga 50% dari MATAHATI dan HAPAL," jelas Arianto saat paparan survei di Jakarta pada Jumat, 16 Agustus 2024.
Survei terakhir yang dilakukan pada akhir Juli 2024 mencatat bahwa elektabilitas HAPAL berada pada angka 9%.
Dari angka tersebut, sekitar 5,8% dari dukungan HAPAL beralih ke HDCU, sementara 2,3% beralih ke MATAHATI, dan sisanya 0,9% masih belum memutuskan pilihan.
Hal ini menunjukkan bahwa HDCU mendapatkan limpahan dukungan yang lebih besar dibandingkan MATAHATI.
BACA JUGA:Heri Amalindo – Popo Ali Raih Dukungan PKB untuk Pilkada Sumatera Selatan 2024
Menurut Arianto, pengaruh dari ketidakhadiran HAPAL dalam Pilkada tidak membawa perubahan besar pada dinamika elektoral karena massa pemilih yang belum menentukan pilihan semakin sedikit. Pemilih sudah cenderung memilih antara HDCU dan MATAHATI.
"Gejolak elektabilitas tidak terlalu kuat karena pemilih telah memiliki preferensi, dan dukungan dari partai politik serta upaya sosialisasi HDCU dan MATAHATI tidak akan berhenti," tambahnya.