"Jadi di tahap awal selama satu tahun, baik dari Yayasan maupun universitas melalui kantor urusan internasional Universitas Yarsi telah membantu mahasiswi Palestina ini untuk belajar bahasa Indonesia. Karena fakultas kedokteran uji kompetensinya bahasa Indonesia maka tahap awalnya belajar bahasa Indonesia,” kata Wening.
Lebih lanjut ia mengatakan, sebelumnya Samaa sudah belajar hampir dua tahun sebagai mahasiswa Farmasi di Palestina.
Samaa pun menjadi warga pilihan dari Palestina untuk belajar di Indonesia.
Dalam acara ini, sebanyak 412 mahasiswa sarjana dan pascasarjana dinyatakan telah menyelesaikan pendidikan tinggi di berbagai fakultas.
Di samping itu juga terdapat orasi ilmiah dari mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Duta Besar Palestina untuk Indonesia Dr.Zuhair Al-Shun.
Universitas YARSI didirikan oleh Yayasan Rumah Sakit Islam Indonesia (YARSI) pada awalnya sebagai Sekolah Tinggi Kedokteran YARSI pada tanggal 15 April 1967 dengan satu program studi kedokteran.
endirian Sekolah Tinggi Kedokteran YARSI bertolak dari keprihatinan atas langkanya tenaga medik di Indonesia dan masih sangat terbelakangnya umat Islam dalam berpartisipasi di bidang pelayanan dan pendidikan kesehatan.
Pada saat itu di Jakarta belum ada satu pun lembaga pendidikan kedokteran dan rumah sakit yang dikelola oleh lembaga Islam.
Dalam perjalanannya, pada tahun 1969, sesuai dengan ketentuan undang-undang nomor 22 tahun 1961, lembaga ini berubah menjadi Sekolah Tinggi Kedokteran YARSI.
Dengan adanya lembaga pendidikan ini, terbuka kesempatan bagi calon mahasiswa untuk mendapat pendidikan kedokteran dengan bekal iman Islam yang membimbing manusia akan hakekat kehidupan yang pada dasarnya hanya mencari keridhoan ALLAH SWT.(lia)