SUMATERAEKSPRES.ID - Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah menjadi salah satu institusi keuangan terkemuka di Indonesia dan di Asia Tenggara.
Dikenal luas dengan jaringan yang luas, BRI berperan penting dalam perekonomian nasional, khususnya dalam mendukung sektor pertanian, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta ekonomi pedesaan.
BRI didirikan pada tanggal 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah, pada masa penjajahan Belanda.
Lembaga ini diciptakan oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja, seorang Patih Purwokerto, dengan nama awal De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren.
BACA JUGA:BRImo Tebar Hadiah Menarik di USS 2024, Ada Voucher Belanja Hingga Logam Mulia
Misi utama pendirian bank ini adalah memberikan solusi keuangan bagi pegawai negeri pribumi, serta menawarkan pinjaman dengan bunga yang lebih rendah dibandingkan praktik rentenir yang merugikan masyarakat.
Kondisi sosial dan ekonomi saat itu sangat sulit bagi banyak orang.
Banyak petani dan pekerja yang terjebak dalam utang kepada lintah darat yang memberlakukan bunga sangat tinggi.
Melihat keadaan tersebut, Raden Bei Aria Wirjaatmadja berkomitmen untuk mendirikan lembaga keuangan yang melindungi dan memberdayakan rakyat kecil.
BACA JUGA:USS 2024 Presented by BRImo: Sinergi Fashion dan Lifestyle, BRI Dukung Kreativitas Anak Muda
BACA JUGA:Mengenal Kupedes BRI: Solusi Kredit Terjangkau untuk UMKM Pedesaan
Perkembangan di Masa Kolonial
Dengan berjalannya waktu, BRI mulai memperluas layanannya. Tidak hanya pegawai negeri yang dilayani, tetapi juga masyarakat umum.
Pada tahun 1912, pemerintah Hindia Belanda memberikan pengakuan resmi terhadap lembaga ini sebagai institusi keuangan penting dalam perekonomian rakyat.
BRI mulai membuka cabang di berbagai daerah, dengan fokus pada pemberian kredit mikro untuk sektor pertanian dan perdagangan kecil.