7.400 Gagal Ginjal, Alat Cuci Darah Terbatas

Selasa 22 Oct 2024 - 21:42 WIB
Reporter : tim
Editor : Edi Sumeks

BACA JUGA:Daftar Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari untuk Anak dengan Gangguan Ginjal

Untuk transplantasi ginjal memang mahal. Selain itu, tidak mudah menemukan ginjal yang cocok. "Bukan berarti setelah cangkok ginjal tidak ada kemungkinan gagal ginjal. Karena setelah cangkok, bisa saja ginjal baru itu tidak cocok. Atau karena tidak disiplin menjaga pola makan dan lainnya," beber dr Zulkhair.  

Hemodialisis atau cuci darah menggunakan mesin dialisis bertujuan untuk mengeluarkan kelebihan air dalam darah, toksin, serta kreatinin dan nitrogen urea. Dengan kreatinin dan nitrogen urea berkurang, maka mengurangi gejala gagal ginjal pasien.  

Tapi karena tubuh terus menerus memproduksi kreatinin dan nitrogen urea setiap hari, makanya pasien harus rutin cuci darah. Sebab, pada pasien gagal ginjal, fungsi detoksifikasi ginjalnya tidak dipulihkan, hanya dapat mengandalkan cuci darah.

Dr Zulkhair sebagai ketua tim transplantasi ginjal RSMH Palembang menambahkan, operasi ini melibatkan tim multidisiplin. "Sampai saat ini, RSMH Palembang telah melakukan 8 kali operasi transplantasi ginjal sejak tahun 2016,” terangnya.

Proses transplantasi ke-8 Senin (21/10) lalu dilakukan tim transplantasi ginjal RSMH Palembang, bekerjasama dengan tim transplantasi ginjal RSCM Jakarta. Yang terdiri dari Prof Dr dr Nur Rasyid SpU (K), Prof Dr Ponco Birowo SpU PhD(K), dr Rahendra SpAnTi Subsp AnAR (K), dr Bonar Marbun SpPD KGH dan Dr Sahat Matondang SpR(K). 

Pasiennya berinisial FD (21), seorang laki-laki, dengan pendonor ibu kandungnya, berinisial Su (57). Lanjut dr Zulkhair Ali, transplantasi ginjal merupakan terapi gagal ginjal paling ideal. Karena bisa mengatasi permasalahan akibat penurunan fungsi ginjal. “Tidak seperti dialisis yang hanya dapat mengatasi sebagian masalah saja,” ulasnya.

BACA JUGA:Kenali Penyakit Ginjal Pada Anak, Tanda -Tanda Harus Cuci Darah

BACA JUGA:Pola Makanan saat Ini Picu Ginjal Kerja Berat

Menurutnya, jika dibandingkan dengan hemodialisis kronik, transplantasi ginjal memiliki keunggulan dalam hal memperpanjang angka harapan hidup, memperbaiki kualitas hidup serta efisiensi total pembiayaan jangka panjang.

Untuk diketahui, transplantasi atau cangkok ginjal ke-7 yang dilakukan RSMH Palembang, pada 1 Juli 2024 lalu. Terhadap pasien berjenis kelamin laki-laki, berinisial MHR (23). Sementara pendonornya, ibu kandungnya sendiri, WA (47). 

Sementara transplantasi ginjal ke-6, dilakukan 26 Februari 2024 oleh RMH Palembang. Pasien atau penerima berinisial RA (31), dengan pendonor ibu kandungnya sendiri, RH (51). Operasi transplantasi ginjal berlangsung pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB. 

Sebelumnya, pasien RA sudah menjalani CAPD (cuci darah melalui perut) berjalan sekitar tiga tahun. Dia bersedia cangkok ginjal, dan ibunya bersedia menjadi pendonor melalui berbagai pemeriksaan. Setelah dinyatakan sehat dan cocok, baru dilakukan transplantasi ginjal.

Sedangkan transplantasi ginjal ke-5, dilakukan RSMH Palembang pada 30 Oktober 2023. Berlangsung sekitar 5 jam, oleh Tim Transplantasi RSMH Palembang didamping Tim Transplantasi RSCM Jakarta. Terhadap pasien Jj (30), dengan pendonor ayah kandungnya. 

Kategori :