5 Contoh Studi Kasus UKPPPG Bagi Peserta PPG Tahap 3

Selasa 22 Oct 2024 - 14:01 WIB
Reporter : Alfery
Editor : Rian Sumeks

Pengalaman ini mengajarkan bahwa konsistensi dalam menerapkan aturan kelas sangat penting, begitu pula dengan melibatkan siswa dalam proses pembuatannya. Dengan berpartisipasi dalam penyusunan aturan, siswa merasa lebih bertanggung jawab terhadap tindakan mereka sendiri.

Studi Kasus 4: Meningkatkan Partisipasi Siswa Pemalu

Tantangan yang Muncul

Di salah satu kelas, saya menghadapi tantangan dengan sejumlah siswa yang pendiam dan cenderung tidak aktif dalam diskusi. Mereka lebih sering fokus pada tugas pribadi tanpa banyak berinteraksi atau mengajukan pertanyaan. Kondisi ini membuat mereka kurang berkembang dalam aspek komunikasi dan berpikir kritis.

Solusi yang Diterapkan

Untuk mengatasi masalah ini, saya menggunakan metode 'Think-Pair-Share'. Teknik ini melibatkan proses di mana siswa pertama-tama berpikir secara mandiri, lalu berdiskusi dengan pasangan, sebelum akhirnya membagikan hasil diskusi dengan seluruh kelas. Cara ini membantu siswa yang cenderung pemalu merasa lebih nyaman berbicara di lingkungan yang lebih kecil, sehingga mengurangi rasa gugup mereka.

Dampak dan Hasil

Setelah beberapa kali menggunakan metode ini, terlihat perubahan positif pada tingkat keterlibatan siswa. Mereka yang awalnya enggan berbicara mulai lebih aktif dalam diskusi kelompok kecil dan semakin percaya diri berbicara di depan kelas. Kemampuan berpikir kritis mereka juga mengalami peningkatan karena terlibat dalam diskusi yang lebih bervariasi.

Pelajaran yang Didapat

Pengalaman ini menunjukkan bahwa dengan menciptakan ruang yang tepat, siswa yang pemalu dapat lebih mudah untuk berkembang. Metode pembelajaran yang menekankan kolaborasi dalam kelompok kecil dapat menjadi solusi efektif untuk mendorong keterlibatan mereka di kelas.

Studi Kasus 5: Penanganan Tantangan Konsentrasi pada Siswa dengan ADHD

Masalah yang Muncul

Di dalam kelas saya, terdapat seorang siswa yang telah didiagnosis dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), yang memengaruhi kemampuannya dalam mempertahankan fokus selama pembelajaran. Siswa ini sering kali kehilangan konsentrasi, terus bergerak tanpa henti, dan kesulitan memahami arahan. Akibatnya, siswa tersebut kerap tertinggal dalam memahami materi pelajaran serta mengalami kesulitan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.

Langkah Penanganan

Untuk membantu siswa tersebut, saya menerapkan beberapa strategi yang disesuaikan dengan kebutuhan khususnya. Salah satu pendekatan yang saya terapkan adalah membagi instruksi menjadi bagian yang lebih kecil dan memberikan waktu istirahat singkat di sela-sela sesi belajar. Selain itu, saya menyediakan alat bantu seperti fidget tools, yang memungkinkan siswa untuk menyalurkan energi berlebih tanpa mengganggu suasana kelas. Saya juga bekerja sama dengan siswa dalam menyusun jadwal belajar yang fleksibel namun tetap terstruktur.

Hasil dari Pendekatan

Kategori :