BACA JUGA:INFO Prakiraan Cuaca BMKG Rabu 23 Oktober 2024: Waspada Hujan Petir dan Angin Kencang di Sumsel
3. Revolusi Industri dan produksi sabun massal
Revolusi Industri membawa perubahan besar dalam produksi sabun.
Sebelum periode abad ke 19 sabun hanya dibuat dengan tangan dalam skala kecil.
Penemuan proses produksi soda oleh ahli kimia Perancis Nicolas Leblanc pada tahun 1791 memungkinkan produksi soda alkali dalam skala besar.
Soda alkali merupakan bahan utama pembuatan sabun, sehingga produksi sabun menjadi lebih murah dan mudah.
Penggunaan sabun menjadi lebih luas dikalangan masyarakat pada abad ke 19.
Hal itu karena adanya revolusi higiene dan sanitasi.
Sabun mulai diproduksi secara massal dan dijual dalam berbagai bentuk baik itu bubuk ataupun batangan.
Sabun-sabun ini mulai dipasarkan tidak hanya sebagai alat pembersih tetapi juga sebagai produk kecantikan dan perawatan kulit.
4. Sabun Modern
Pada abad ke-20, sabun menjadi produk yang lebih beragam.
Perkembangan sabun cair dan sabun antibakteri telah memperkaya jenis sabun yang ada di pasaran.
Meningkatnya kesadaran akan kebersihan selama dan setelah Perang Dunia I dan II juga menyebabkan peningkatan tajam dalam permintaan produk sanitasi.
Lalu bahan sintetis mulai digunakan dalam produksi sabun sekitar pertengahan abad ke-20,