Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia merupakan momen penting yang menandai dimulainya era pemerintahan baru.
Sebagai acara yang penuh makna, pelantikan ini menjadi simbol demokrasi, legitimasi kekuasaan, dan komitmen pemimpin terpilih untuk melayani rakyat Indonesia.
Pelantikan ini diatur oleh Undang-Undang Dasar 1945, di mana Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum dan akan dilantik untuk masa jabatan lima tahun.
Pada pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia hasil Pemilu 2024, beberapa pemimpin negara dan pemerintahan dari berbagai belahan dunia dipastikan hadir.
Di antaranya, 36 kepala negara dan kepala pemerintahan akan menghadiri acara penting ini.
Dari China, Wakil Presiden Han Zheng akan hadir sebagai perwakilan khusus dari Presiden Xi Jinping.
Sedangkan negara Paman Sam, Amerika Serikat mengirimkan delegasi yang dipimpin oleh Linda Thomas-Greenfield, Duta Besar AS untuk PBB.
Pada pelantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024.
Selain itu, beberapa tokoh yang sudah dikonfirmasi adalah Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. bersama Ibu Negara Liza Araneta-Marcos, yang tiba di Jakarta sehari sebelum acara tersebut.
Selain itu, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah dan Perdana Menteri Vanuatu juga hadir dalam acara ini.
BACA JUGA:Pelantikan Prabowo-Gibran di MPR: Mantan Presiden dan Wakil Presiden Diundang Hadir 20 Oktober 2024
BACA JUGA:Prabowo Panggil Lebih dari 100 Tokoh, Ada Raffi Ahmad hingga Babe Haikal Hasan, Ini Detailnya!
Selain pemimpin dari Asia Tenggara, undangan juga diberikan kepada sejumlah negara dari kelompok G20 dan negara-negara Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab, Qatar, Yordania, dan Arab Saudi.
Hal ini mencerminkan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara sahabat dan semangat solidaritas di antara negara-negara ASEAN.
Para pemimpin ini menandakan pentingnya Indonesia di kancah internasional, serta hubungan bilateral yang kuat dengan negara-negara besar. Selain itu, kehadiran mereka menunjukkan penghargaan terhadap proses demokrasi di Indonesia.