Inilah Deretan Uang Logam Rupiah Kuno yang Bernilai Sejarah dan Tinggi di Kalangan Kolektor, Kamu Punya?

Sabtu 19 Oct 2024 - 13:19 WIB
Reporter : Izul
Editor : Novis

Salah satu edisi dari uang logam ini menampilkan gambar perahu Pinisi, simbol keahlian pelayaran Nusantara. Meskipun uang logam ini masih bisa ditemukan, nilainya sebagai koleksi terus meningkat.

BACA JUGA:RESMI, Bank Indonesia Tarik Peredaran 3 Jenis Uang Logam Rupiah. Segera Tukarkan Uang Logammu Disini!

BACA JUGA:Rekrutmen Pegawai Tetap BPJS Kesehatan 2024: Peluang Karir di Bidang Jaminan Kesehatan Nasional, Daftar Yuk!

      Uang Logam Rp 500 (Tahun 1991),

Uang logam Rp 500 dengan gambar bunga melati adalah salah satu pecahan yang masih populer bahkan setelah masa berlakunya berakhir.

Ukurannya yang lebih besar dan bentuknya yang khas menjadikannya salah satu uang logam yang mudah dikenali dan diingat oleh masyarakat Indonesia.

     Uang Logam Rp 1.000 (Tahun 2010),

Salah satu uang logam terbesar dalam sejarah peredaran rupiah adalah uang logam Rp 1.000 yang terbuat dari bahan nikel dan berukuran besar.

Dengan gambar Kapal Phinisi di satu sisi dan logo Bank Indonesia di sisi lain, uang ini menjadi simbol keindahan warisan budaya maritim Indonesia.

         Nilai Historis dan Kolektor

Meskipun uang logam kuno ini sudah tidak lagi berlaku sebagai alat tukar resmi, banyak di antaranya yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran koleksi.

BACA JUGA:Hanya 1 Calon Mendaftar Sebagai Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP) Periode 2024-2029, Ini Kata Panitia!

BACA JUGA:Sungai Kademangan, Warisan Kepemimpinan Bijak Demang Suro dalam Mengatasi Banjir dan Membangun Komunitas

Uang logam ini sering kali dinilai berdasarkan keunikan, kondisi, dan tahun produksinya.

Para kolektor sering mencari uang logam yang langka atau edisi terbatas, yang bisa bernilai jauh lebih tinggi daripada nilai nominal aslinya.

       Uang logam kuno rupiah ini tidak hanya sekadar alat tukar, melainkan juga menjadi saksi bisu dari perjalanan sejarah ekonomi Indonesia, dari era Orde Baru hingga Reformasi.

Kategori :