SUMATERAEKSPRES.ID - Perjuangan Nabi Muhammad SAW semasa berdakwah dan mensyiarkan Agama Islam tidak hanya mendapat tentangan dari musuh diluar Islam.
Tapi juga dari orang dekatnya. Salah satunya Abu Lahab bin Abdul Muttalib, yang merupakan paman Nabi Muhammad sendiri.
Siapa Abu Lahab ? Dikutif dari wikipedia org, Abu Lahab terkenal akan kebenciannya terhadap ajaran Islam. Bahkan namanya disebut dalam Al-Qur'an Surah Al-Lahab yang merupakan pengutukkan atasnya sebagai salah satu musuh Islam.
Nama lengkapnya adalah Abdul Uzza bin Abdul Muttalib dan panggilannya Abu Lahab (bapak dari api yang berkobar), dikarenakan pipinya selalu merah atau seperti terbakar.
Abu Lahab lahir pada 549 M di Kota Mekkah, Arab Saudi. Istrinya adalah Ummu Jamil, yang telah melahirkan Enam anak Utbah bin Abu Lahab, Utaibah bin Abu Lahab, Mu'tib bin Abu Lahab, Durrah Bin Abu Lahab, Khalidah Binti Abu Lahab dan Izza Binti Abu Lahab.
BACA JUGA:Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Ajak Sering Bersolawat
BACA JUGA:Bribda Muhammad Permadi Anggota dari Muratara Sabet Juara di Kejuaraan Silat Nasional
Semua anak-anaknya masuk Islam pada hari penaklukan Mekah dan mereka menyaksikan pertempuran Hunayn dan Taif. Kecuali Utaibah, yang tidak berpindah agama. Utaibah tewas akibat dimakan Singa.
Abu Lahab adalah kakak Se-Ayah Abdullah (Abdullah adalah ayah Muhammad). Nama kecilnya adalah Abdul Uzza bin Abdul Mutthalib. Uzza merupakan nama sebuah berhala yang dipuja orang Quraisy.
Dia dipanggil dengan sebutan "Abu Lahab" yang bila diartikan dalam bahasa Indonesia seperti "Pak Menyala", karena mukanya itu bagus, terang bersinar dan tampan.
Ayahnya adalah Abdul Muthalib Bin Hasyim dan ibunya bernama Lubna Binti Hajir Bin Abd Manaf Bin Dhatar Bin Habashiyah Bin Salul, istrinya adalah Arwa, saudara perempuan Abu Sufyan Sakhar bin Harb, khalah (bibi dari ibu) dari Muawiyah. Arwa bergelar "Ummu Jamil", yang berarti "Ibu dari kecantikan".
Sebelum Nabi Muhammad diangkat menjadi rasul, hubungan Muhammad dengan Abu Lahab sangat baik.
Dalam suatu riwayat, Abu Lahab sangat senang ketika menyambut kelahiran Muhammad. Ia memandangnya sebagai ganti adiknya yang meninggal di waktu muda, Abdullah (ayah Muhammad).
BACA JUGA:Meneladani Rasulullah: Makna dan Kisah di Balik Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW
BACA JUGA:Penuh Amalan, Penuh Berkah: Panduan Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Raih Pahala Berlipat