Pembelajaran kolaboratif dalam kelompok kecil terbukti efektif sebagai sarana untuk membantu mereka yang awalnya enggan berpartisipasi aktif di kelas.
BACA JUGA:Terancam Tak Lulus Bahkan Diskualifikasi, Ini 4 Sanksi Bagi yang Melanggar UKPPPG Tahap 2
BACA JUGA:Hindari! Inilah 14 Kendala yang Ditemui Saat UKPPPG, Peserta Tahap 2 Wajib Tahu
Studi Kasus 5: Metode Mengatasi Kesulitan Konsentrasi pada Siswa dengan ADHD
Tantangan yang Muncul
Di dalam kelas saya, ada seorang siswa dengan gangguan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), yang membuatnya sulit untuk fokus saat belajar.
Ia sering kehilangan perhatian, selalu bergerak, dan kesulitan memahami instruksi.
Hal ini menyebabkan keterlambatan dalam menangkap pelajaran dan menyelesaikan tugas sesuai waktu.
Pendekatan yang Diterapkan
Untuk membantu siswa tersebut, saya menggunakan beberapa strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhannya.
Salah satu cara yang saya gunakan adalah memecah instruksi menjadi bagian-bagian kecil agar lebih mudah dimengerti.
Saya juga memberikan jeda singkat antara sesi pembelajaran, agar ia bisa beristirahat sejenak.
Selain itu, saya menyediakan alat bantu seperti fidget untuk membantu menyalurkan energinya tanpa mengganggu kelas.
Kami juga menyusun jadwal belajar yang fleksibel namun tetap memiliki struktur, sehingga siswa merasa lebih teratur dan nyaman.
Hasil dari Penerapan Metode
Setelah menggunakan strategi ini, saya mulai melihat perubahan yang signifikan. Siswa menjadi lebih fokus dan ikut aktif dalam kegiatan kelas.
Dengan panduan yang lebih terstruktur, ia mulai bisa mengikuti pelajaran dengan lebih baik dan mengerjakan tugas tepat waktu.