SUMATERAEKSPRES.ID - Perjuangan Kapten Lettu Rifai melawan Belanda di Palembang begitu dramatis.
Kapten Lettu Rifai yang sedang cedera meninggalkan rumah sakit ketika tahu Belanda memasuki Palembang. Bagaiman ceritanya? Simak pembahasan sumateraekspres.id melansir Akun YouTube @ferlygungstory9840 yang diposting 28 September lalu.
Pada tahun 1947, tepatnya di Sumatera Selatan, terjadi salah satu pertempuran yang menggugah semangat perjuangan rakyat Indonesia.
Pertempuran ini berlangsung selama lima hari dan lima malam, melibatkan pasukan Republik Indonesia yang berjuang melawan tentara Belanda.
BACA JUGA:Sungai Kapuran Tinggal Jalan dan Pemukiman, Dulu Jadi Pusat Gudang Kapur, Material Bangunan BKB
Di tengah ketegangan ini, terdapat seorang pahlawan bernama Kapten Lettu Rifai, seorang perwira muda yang menjadi simbol keberanian dan semangat juang.
Kapten Lettu Rifai adalah seorang letnan satu yang, pada saat itu, tengah mendapatkan perawatan di rumah sakit akibat luka tembak di bahunya.
"Ia menderita cedera serius setelah terlibat dalam pertempuran selama 13 jam di kawasan benteng," tulis Akun YouTube @ferlygungstory9840
Meskipun berada dalam kondisi yang tidak ideal, semangat juangnya tidak pernah pudar.
Pertempuran yang menguras tenaga dan jiwa ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan Belanda yang kembali ingin menguasai wilayah ini.
BACA JUGA:Rahasia Lorong Serengam Palembang, Dari Sungai Mistis Hingga Simpan Kisah Pahlawan yang Terlupakan
BACA JUGA:Palembang Kota Air yang Hilang? Ini Fakta Mencengangkan Sungai Tengkuruk, Ada Mistisnya Lho!
Saat Lettu Rifai terbaring di tempat tidur rumah sakit, berita baik datang. Ia mendengar bahwa kawasan Sungai Jeruji, yang sebelumnya berada di bawah kendali Belanda, kini berhasil direbut oleh tentara Republik Indonesia.
Informasi ini mengobarkan kembali semangatnya yang sempat redup akibat cedera.