SUMATERAEKSPRES.ID - Susu ikan saat ini sedang menjadi sorotan dan banyak digaungkan oleh masyarakat.
Pasalnya, susu ikan digadang-gadang bakalan mengisi menu susu dalam program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Susu ikan juga disebut-sebut dapat mengisi kekurangan susu dari sapi perah produksi dalam negeri.
Mengenai hal itu pula, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) selanjutnya memulai pengembangan produk turunan dari hidrolisat protein ikan (HPI), yaitu susu ikan.
BACA JUGA:Sederet Manfaat Minum Susu Setiap Hari, Yuk Jangan Lupa Minum Susu!
Dikutip dari berbagai sumber, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistyo di kantor KKP Jakarta, belum lama ini menerangkan bahwa para peneliti dari Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat BRIN sudah berhasil menemukan HPI yang menjadi ekstrak protein ikan sejak tahun 2017 lalu.
Setelah penelitian tersebut dilanjutkan, sampai dengan tahun 2021 para peneliti berhasil menyajikan dari HPI menjadi susu ikan.
Nah, dijelaskan Budi Sulistyo pula, di tahun 2023 susu ikan ini telah dikenalkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan yaitu Sakti Wahyu Trenggono beserta Menteri Koperasi dan UKM yakni Teten Masduki.
Dalam kesempatan itu Budi menyebutkan, bahwa pihaknya memandang positif adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG), karena program itu bukan cuma untuk meningkatkan asupan protein masyarakat untuk menjemput generasi emas Indonesia, melainkan sekaligus juga berdampak sangat signifikan pada naik kelasnya UMKM nasional.
BACA JUGA:Kejati Sumsel Tahan Dirut Perentjana Djaja 20 Hari, Susul Tiga Petinggi Waskita
BACA JUGA:Kejati Sumsel Tahan Dirut Perentjana Djaja 20 Hari, Susul Tiga Petinggi Waskita
"Jadi kami memandang sangat positif terkait program MBG adalah revolusi tata kelola kesejahteraan masyarakat di mana generasi Indonesia itu disiapkan asupan-asupan gizi proteinnya, agar ke depan menjadi satu generasi yang naik kelas," terangnya.
Masih kata Budi. susu ikan adalah sebuah pilihan untuk masyarakat. Yang artinya, KKP memberikan berbagai pilihan, masyarakat dapat mengonsumsi langsung produk ikan segar dan/atau mengonsumsi olahan ikan, contohnya sosis ikan, bakso ikan, hingga susu ikan.
Saat susu ikan dikenalkan, itu merupakan salah satu pilihan. "Kita memberikan pilihan kepada masyarakat, agar dapat mengonsumsi langsung ikan yang segar untuk diolah sebagai makanan, atau mengonsumsi hasil olahan seperti sosis, bakso ikan, ataupun makanan lainnya yang berbasis ikan. Kami menstandardkan makanan olahan ikan 30 persen nya mengandung ikan," sambungnya lagi.