SUMATERAEKSPRES.ID - Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia mengumumkan para pemenang Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah (AMPeRa) 2024 dalam sebuah acara yang berlangsung di Solo pada Selasa, 1 Oktober 2024.
Penghargaan ini mencakup 11 kategori dengan total 33 nominasi.
Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin, menekankan bahwa pencapaian yang diraih oleh para pemenang bukanlah akhir dari perjalanan mereka, melainkan awal untuk membuktikan status sebagai masjid percontohan.
"Pemenang harus tetap berkomitmen untuk berbenah dan tidak terbuai oleh penghargaan ini," ujarnya.
BACA JUGA:Daftar Pemenang AMPeRa 2024, Cek Yuk Masjid yang Berhasil Menjadi Contoh di Indonesia
BACA JUGA:Daftar Masjid Paling Bersejarah di Palembang: Destinasi Religi dengan Nilai Historis yang Mendalam
Masjid-masjid yang terpilih sebagai pemenang diharapkan dapat berperan aktif dalam pembinaan umat.
Misalnya, masjid yang mendapatkan predikat Ramah Lingkungan diharapkan dapat menjadi laboratorium bagi jemaah dan pengurus masjid dalam mengenal, memahami, dan menerapkan konsep ramah lingkungan, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 13 tentang perubahan iklim.
Plt Direktur Urusan Agama Islam, Ahmad Zayadi, menjelaskan proses seleksi 33 masjid yang berpartisipasi dalam AMPeRa 2024.
Seleksi dilakukan secara bertahap, dimulai dari tingkat kecamatan hingga tingkat nasional.
Proses seleksi di tingkat kecamatan dan kabupaten/kota berlangsung antara 16 hingga 31 Juli, diikuti oleh seleksi provinsi dari 1 hingga 28 Agustus, dan seleksi nasional berlangsung dari 29 Agustus hingga 18 September.
BACA JUGA:Netizen Geger, CCTV Masjid Rekam Sosok Terduga Pelaku Pembunuhan Matnur, Ini Ciri-Cirinya!
BACA JUGA:Syarat Menjadi Imam Masjid: Simak Panduan Lengkap untuk Muslim Di Sini!
Zayadi menambahkan bahwa pada tahap seleksi nasional, setiap kandidat diwajibkan untuk mengunggah bukti pendukung sesuai kriteria yang telah ditetapkan, serta dilakukan verifikasi dan visitasi ke masjid di 19 provinsi, dari Aceh hingga Papua.
"AMPeRa bukan sekadar kompetisi, tetapi juga langkah nyata dalam mentransformasi masjid agar pengelolaannya semakin baik, ekosistemnya moderat, dan mampu memberdayakan umat," jelasnya.