Penurunan harga komoditas seperti cabai merah, cabai rawit, dan telur ayam ras menjadi faktor utama deflasi pada kelompok ini.
BACA JUGA:Bank Indonesia Pastikan Inflasi IHK Agustus 2024 Terjaga dalam Batas Sasaran
BACA JUGA:Kepala Daerah di Indonesia Diminta Fokus pada Investasi dan Stabilitas Inflasi
Peningkatan pasokan hortikultura dan harga input produksi yang stabil berperan penting dalam menjaga harga pangan tetap rendah.
Secara tahunan, kelompok volatile food mencatat inflasi sebesar 1,43% (yoy), menurun drastis dari 3,04% (yoy) pada Agustus 2024.
Ke depan, inflasi pada kelompok ini diperkirakan tetap terkendali berkat koordinasi pengendalian inflasi yang kuat antara TPIP, TPID, dan GNPIP di berbagai daerah.
Kelompok Administered Prices Alami Deflasi
Kelompok administered prices, yang mencakup barang-barang dengan harga yang diatur pemerintah, juga mengalami deflasi sebesar 0,04% (mtm) pada September 2024.
BACA JUGA:Muba Terima Insentif Fiskal Rp5,6 Miliar Berkat Keberhasilan Kendalikan Inflasi, Mantap!
Ini merupakan penurunan dari inflasi sebesar 0,23% (mtm) pada bulan sebelumnya. Penyebab utama deflasi ini adalah penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi.
Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 1,40% (yoy), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 1,68% (yoy).