JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – PT Hutama Karya (Persero) berkomitmen melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap II. Salah satunya melalui Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) untuk Ruas Tol Palembang - Betung sepanjang 69,19 Km,yang merupakan bagian dari Tol Kayu Agung - Palembang - Betung (Kapal Betung).
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Adjib Al Hakim mengatakan, ini langkah perusahaan dalam membuka konektivitas baru dari Palembang ke Jambi. ‘’Tujuannya untuk memperkuat jaringan transportasi serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatra,’’ ujarnya.
Penandatanganan PPJT ini dilakukan Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto dengan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Miftachul Munir pada Senin (30/9). Hadir juga Direktur Jenderal Bina Marga Rachman Arief Dienaputra, Direktur Jalan Bebas Hambatan Wilan Oktavian. "Dengan penandatanganan PPJT, maka pembangunan Ruas Tol Palembang - Betung resmi dilanjutkan. Kami optimistis proyek ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat konektivitas di wilayah Sumsel," ujar Adjib.
Dikatakan, jika sudah terhubung penuh, Tol Kayu Agung -Palembang - Betung akan memiliki panjang 111,6 km dan menjadi bagian penting dari jaringan JTTS. Proyek dengan nilai investasi Rp 14,981 triliun ini menghubungkan Palembang dengan Betung. ‘’Ini akan memperpendek waktu tempuh perjalanan. Dari yang sebelumnya 3,5 jam menjadi 1 jam,’’ ujarnya yang menargetkan jalan ini selesai akhir 2025.
BACA JUGA: Jembatan Musi V Belum Tersambung, Panjangnya 1,7 km, Berada di Ruas Tol Palembang-Betung
BACA JUGA:Hujan Licin, Maksimal 40 Km/Jam, 5-16 April, Seksi 3 Tol Palembang-Betung Dibuka, Mudik Lebih Cepat
Selain itu, ruas tol ini akan menjadi salah satu jalur utama yang menghubungkan kawasan ekonomi, industri, dan Pelabuhan Bakauheni di Lampung. Tol terhubung dengan Ruas Betung - Tempino - Jambi yang saat ini progres konstruksinya menunjukkan perkembangan signifikan.
Dikatakan, kehadiran tol Palembang-Betung tidak hanya akan memperlancar arus distribusi barang dan jasa tapi juga berdampak signifikan pada pengembangan ekonomi wilayah. ‘’Kami berharap kehadiran jalan tol ini bisa memberikan manfaat yang berkelanjutan dan mendukung perkembangan industri serta pariwisata di Sumatra Selatan."
Untuk pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino Seksi 3 sudah selesai sejak 31 Agustus 2024 dengan total waktu pelaksanaan pembangunan selama 473 hari. Saat ini telah memasuki tahap pemeliharaan.
Ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino Seksi 3. Mulai dari percepatan waktu pelaksanaan pembangunan yang semula ditargetkan selesai pada Desember 2024 dipercepat menjadi Agustus 2024. ‘’Tim proyek menerapkan beberapa teknologi. Salah satunya teknologi Building Information Modelling (BIM) untuk memudahkan dalam visualisasi kondisi eksisting terhadap desain rencana serta untuk mempercepat perhitungan kuantitas pekerjaan," ungkap Adjib.
Jalan tol ini dilengkapi infrastruktur dan layanan pendukung yang komprehensif. Di sepanjang tol, terdapat 12 armada siaga yang siap menangani kondisi darurat, didukung oleh 162 personil siaga. Sistem pengawasan jalan tol diperkuat 66 CCTV untuk pemantauan, serta 4 Variable Message Signs (VMS) yang memberikan informasi real time pada pengguna jalan.