Hulu dan hilir tidak ada kalau lebak ini. (Karena ini kolom retensi) masuk dari sungai kedukan. "Ado air masuk dari sungai kedukan anak Sungai Musi," jelasnya
Mengenai senang tidak nama Lebak Keranji. Ia menjelaskan masyarakat sangat senang karena nama ini sudah sejak lama.
"Justru kalau diganti masyarakat tidak setuju. Justru ini ado kaitan dengan Gandus, dimana ada situs-situs Purbakala dan ini masih ada peninggalan Purbakala zaman dulu."
"Kalau la masuk Jalan Sultan M. Mansyur dan ketemu Masjid Baitullah itu dulunyo la masuk Kawasan Situs Bukit Siguntang dan Purbakala,"terangnya
"Ruang lingkup ada 7 Rukun Tetangga (RT) kalau ruang lingkup lorong Lebak Keranji ada empat RT yakni, RT. 45, RT 44, RT 8 dan RT 9," urainya seraya menyebutkan untuk warganya saja sekitar 800-1000 Kepala Keluarga (KK).
Sementara Ketua RT 8 lorong Lebak Keranji Holidi menjelaska, Lokasi lorong Lebak keranji dari Masjid Istiqomah sampai ke SD Negeri 11 Palembang sampai ke jalan PDAM
BACA JUGA:Suku Komering, Kearifan Budaya dan Sejarah di Aliran Sungai Sumsel
"Sejarah lorong Lebak Keranji itu ado seorang namanya Pak Umar tinggal di kawasan Kedukan satu dia bekerja di Dinas Provinsi Bagian Kepala seluruh kecamatan provinsi Sumsel di lihat daerah ini belum ada nama,"
"Tapi banyak pohon keranji dan banyak sawah maka di namakan Lebak keranji pada Tahun 1967-an,"jelasnya lagi
"Kalau soal Nama Lebak keranji ini warga RT 8.9.45 senang dan tidak merasa malu memang kenyataanya banyak pohon keranji pada tahun 1967-an itu," tandasnya.
Malah, menurutnya, warga di sini, khususnya di RT 8, 9, dan 45, sangat bangga dengan nama ini.