Sungai Aur Merupakan Warisan Alam dan Sejarah yang Terkubur di Tengah Pencemaran

Minggu 29 Sep 2024 - 14:19 WIB
Reporter : Kemas A Rivai
Editor : Irwansyah

Sejarah Sungai Aur dan Aktor Kawakan

SUMATERAEKSPRES.ID - Sungai Aur, salah satu anak Sungai Musi di Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, memiliki sejarah yang panjang dan penting.

Sungai ini dulunya menjadi saksi peristiwa penting pada masa kolonial, seperti Peristiwa Loji Sungai Aur pada 1811 ketika Kesultanan Palembang mengusir Belanda dari wilayah tersebut.

Lokasinya yang strategis menjadikan Sungai Aur penting dalam pertahanan dan politik Palembang kala itu.

Sungai Aur juga menjadi tempat lahir aktor legendaris asal Palembang, Anwar Fuadi. Aktor kelahiran 14 Maret 1947 ini dengan bangga mengidentifikasi dirinya sebagai "Budak Sungai Aur."

BACA JUGA:Dihuni Saudagar Tionghoa, Sungai di Palembang Berubah jadi Nama Lorong Saudagar Yucing, Simak Ceritanya!

BACA JUGA:Mengenal 9 Anak Sungai Musi, Sumber Kehidupan di Sumatera Selatan, Dari Sungai Komering hingga Batanghari Leko

Anwar menghabiskan masa kecilnya dengan berenang di sungai ini bersama teman-temannya. Lorong tempat kelahirannya, Lorong Ayam, dinamakan demikian karena dulu banyak penjual ayam potong di sepanjang lorong tersebut.

Kondisi Sungai Aur Saat Ini

Namun, kondisi Sungai Aur saat ini jauh berbeda dari masa kejayaannya. Air yang dulunya jernih kini berwarna hitam pekat dan tercemar sampah serta limbah, terutama setelah hujan deras.

Aliran sungai ini menjadi tempat pembuangan sampah oleh para pedagang pasar di sekitarnya, sehingga merusak ekosistem sungai dan membahayakan kesehatan masyarakat setempat.

BACA JUGA:Sampah Menumpuk di Sungai Ogan, Personel Gabungan Turun

BACA JUGA:Sei Tawar: Sungai yang Menjadi Nama Jalan di Palembang, Perkampungan Warga, Dipercaya Bisa Sembuhkan Penyakit

Upaya Pengendalian Banjir dan Pentingnya Kesadaran Lingkungan

Untuk mengatasi masalah banjir yang sering terjadi di sekitar Sungai Aur, pemerintah setempat telah membangun sistem pengendalian banjir berupa kolam retensi.

Kolam ini berfungsi untuk menampung air hujan dan mengurangi volume air yang mengalir ke sungai, sehingga mengurangi risiko banjir.

Kategori :