SUMATERAEKSPRES.ID - Penataan pariwisata menjadi atensi serius Pemkot Palembang, apalagi selama ini juga memiliki peran dalam mendukung PAD Kota Palembang.
Di antaranya dua lokasi wisata yang jadi sorotan, yaitu Benteng Kuto Besak (BKB) dan Hutan Wisata Punti Kayu.
BACA JUGA:Jalan-Jalan di Palembang Makin Seru, BKB Bakal Disulap Jadi Destinasi Kekinian, Catat Tanggalnya!
Pj Wali Kota Palembang, A Darmenta bahkan memanggil sejumlah kepala OPD untuk keberlanjutan destinasi wisata Hutan Wisata Punti Kayu yang dinilai kurang terawat, kemarin (27/9).
“Saat ini sebagian warga Metropolis hanya tahu bahwa Hutan Wisata Punti Kayu merupakan kewenangan Pemkot Palembang. Padahal faktanya Punti Kayu merupakan lintas kewenangan, baik di tingkat provinsi maupun pusat,” ujarnya.
Di sisi lain, saat ini Punti Kayu dikelola pihak ketiga yang kontrak langsung dengan Pemerintah Pusat (Kementerian LHK).
Yang menjadi persoalan tidak adanya perawatan destinasi wisata tersebut dan sekarang kondisinya terlihat tidak indah. Darmenta menolak Pemkot Palembang terkesan disalahkan karena tidak merawatnya, padahal ini masalah kewenangan.
Untuk itu, pihaknya berinisiatif mengajak semua stakeholder termasuk pengelola Punti Kayu duduk bersama guna menuntaskan masalah ini supaya Punti Kayu semakin lebih indah dan ramai dikunjungi ke depan.
“Ini tentu akan menjadi daya tarik terutama bagi wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Kota Palembang,” jelasnya.
Untuk BKB, Pj Wali Kota menekankan perlunya penataan ulang area parkir BKB- Museum SMB. Untuk memastikan itu, ia meninjau langsung lokasi parkir yang baik dan ideal, sekaligus melakukan rekayasa atau simulasi penataan parkir.
"Harus ada perbaikan dan perubahan pada titik parkir, baik itu di kawasan BKB maupun di area Museum SMB II. Selain itu supaya kawasan BKB lebih tertata dan bersih, tidak seperti saat ini terkesan berantakan," ujar A Damenta.
Lewat penataan, pihaknya ingin menunjukkan Museum SMB II bersejarah. BKB, selain sebagai lokasi parkir, juga bisa jadi tempat pagelaran kesenian dan kebudayaan. “Parkir saat ini ada yang menata, namun belum sesuai estetika,” tuturnya.
BACA JUGA:Penanaman Pohon di Taman Wisata Punti Kayu: Langkah Pertamina Dalam Melestarikan Alam Sumsel