Sejarah Pasar Burung 16 Ilir: Berawal dari Tempat Kumpul Pecinta Hewan hingga Jadi Pusat Perdagangan

Minggu 22 Sep 2024 - 11:10 WIB
Reporter : Dudun
Editor : Alfery

SUMATERAEKSPRES.ID - Pasar burung memiliki sejarah panjang yang tak lepas dari budaya masyarakat kota Palembang.  terutama bagi para pecinta hewan.

Seiring waktu, pasar burung kota Palembang telah berkembang menjadi tempat berkumpul, berdagang, dan berinteraksi antara komunitas pecinta burung serta pedagang.

Kehadiran pasar burung di kota Palembang mencerminkan kecintaan masyarakat terhadap fauna, terutama burung berkicau dan burung hias.

Pada awalnya, keberadaan pasar burung didasari oleh kebutuhan masyarakat yang gemar memelihara burung. Kebiasaan memelihara burung sudah ada sejak berdirinya pasar 16 ilir, di mana burung dianggap sebagai simbol status sosial serta kebanggaan.

BACA JUGA:4 Rekomendasi Tempat Membeli Burung Terbaik di Palembang untuk Pecinta Burung Hias dan Kicauan

BACA JUGA:Burung Kutilang di Rumah: Simbol Keberuntungan atau Pertanda Bahaya? Ini Jawabannya!

Misalnya, burung perkutut dan cucak rowo banyak dipelihara oleh bangsawan karena kicauannya yang merdu dan penampilannya yang menarik.

Pasar burung secara informal mulai terbentuk di kota Palembang  ketika para pecinta burung berkumpul untuk saling bertukar cerita, tips memelihara, hingga jual beli burung. Seiring meningkatnya minat terhadap berbagai jenis burung, pasar burung mulai mendapat perhatian lebih dari masyarakat luas.

Pada era kolonial Belanda, pasar burung mulai terorganisir dan berkembang, tidak hanya dikota Palembang namun  seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya. Pemerintah kolonial bahkan melihat potensi ekonomi dari perdagangan burung, terutama burung eksotis yang diimpor dari berbagai penjuru dunia.

Beberapa burung yang terkenal saat itu adalah burung parkit, kakaktua, dan beo, yang menjadi komoditas perdagangan internasional.

Pasar burung kala itu tidak hanya menjual burung, tetapi juga hewan-hewan eksotis lainnya seperti reptil, ikan hias, hingga mamalia kecil. Dengan begitu, pasar burung menjadi salah satu destinasi yang diminati oleh kalangan masyarakat baik untuk hiburan maupun bisnis.

BACA JUGA:Cara Efektif Melatih Burung Berkicau Merdu dengan Rekaman Suara dan Teknik Bersiul

BACA JUGA:Terungkap! Alasan Mengapa Burung Suka Terbang Berkelompok dan Membentuk Pola

Pasar burung bukan sekadar tempat jual beli hewan, tetapi juga bagian penting dari budaya masyarakat. Di beberapa kota, termasuk Palembang, pasar burung menjadi tempat berkumpulnya komunitas pecinta burung, di mana mereka dapat saling bertukar informasi dan belajar merawat burung peliharaan mereka.

Palembang, misalnya, memiliki Pasar Burung 16 ilir yang sejak dulu menjadi pusat perdagangan burung di kota ini.

Kategori :