Museum Tekstil Bisa Jadi Lokasi Promosi Kain Seni Tenun

Sabtu 21 Sep 2024 - 20:23 WIB
Reporter : Agustina
Editor : Dede Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Banyak aset di Kota Palembang yang seharusnya bisa dimaksimalkan, salah satunya Museum Tekstil Palembang, Jl Merdeka Nomor 9.

Museum ini bisa menjadi sarana UMKM dan ekonomi kreatif untuk promosi produk dan dipajang di sana. Hal ini diakui oleh Pj Wali Kota Palembang, A Damenta. 

BACA JUGA:Konsep Museum Romantis, Usir Kesan Angker, Kadis Kebudayaan Terima Kunjungan Sumatera Ekspres

BACA JUGA:Kunjungi Candi hingga Museum Bioskop

“Museum Tekstil memang bukan aset Palembang, tapi provinsi namun kami sudah koordinasi. Lebih baik dimanfaatkan daripada tidak digunakan,” ujarnya.

Apalagi Pemkot Palembang sangat mendukung para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di Kota Palembang, sehingga alangkah baiknya aset “nganggur” bisa dimanfaatkan sebagai lokasi-lokasi baru untuk pemberdayaan para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif.

Apalagi Kota Palembang sudah masuk ke dalam Karisma Event Nusantara (KEN) yang diseleksi oleh Kemenparekraf, mengalahkan ratusan kabupaten/kota lainnya.

Hal ini menunjukkan Pemkot terus berkomitmen dalam pengembangan dan kemajuan Kota Palembang dari berbagai sektor terkhusus UMKM dan ekonomi kreatif. 

Diketahui, Museum Tekstil Provinsi Sumatera Selatan didirikan dengan tujuan melestarikan dan mempromosikan warisan tekstil tradisional daerah.

Museum yang berada di Kelurahan Talang Semut, Kecamatan Bukit Kecil Palembang ini khusus berfokus pada tekstil, terutama kain songket yang sangat terkenal dari Palembang.

Pada awal pendiriannya, Museum Tekstil merupakan bagian dari upaya mendokumentasikan kekayaan budaya lokal, khususnya seni tenun songket yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Palembang selama berabad-abad.

Songket Palembang dikenal karena keindahan dan kerumitan motifnya, serta penggunaan benang emas dalam proses pembuatan yang mencerminkan status sosial dan budaya masyarakat.

Koleksi museum mencakup beragam kain tradisional dari berbagai daerah di Sumatera Selatan, seperti kain jumputan, kain tenun, serta berbagai alat tenun dan peralatan pembuatan tekstil.

Apalagi bangunan Museum Tekstil memiliki sejarah yang panjang, dan awalnya merupakan bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda. 

Seperti banyak bangunan di Palembang, museum ini dulunya digunakan untuk keperluan administratif pemerintahan kolonial Belanda.

Kategori :