SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi Sumsel telah terjadi pada 12 daerah. Luas lahan yang terbakar hingga saat ini sudah mencapai 2.948 hektare (Ha).
Terluas di Kabupaten Muba, yaitu 1.702 hektare. Kemarin (16/9) saja, terdeteksi enam hotspot. Tersebar di wilayah Desa Talang Simpang, Desa Bantun Harja (dua lokasi), Desa Kerta Jaya, Desa Rantau Silang, dan Desa Kemang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muba, Pathi Riduan, mengungkapkan, karhutla masih terjadi akibat masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakar.
"Masih ada karhutla meskipun hujan telah mengguyur Kabupaten Muba," katanya.
Seluruh tim penanggulangan bencana, termasuk Manggala Agni, BPBD, Kepolisian, dan TNI, masih tetap bersiaga. Penjabat (Pj) Bupati Muba, Sandi Fahlepi, memastikan setiap titik api yang muncul akan segera dipadamkan untuk mencegah kebakaran yang lebih luas. Di Ogan Ilir juga masih terjadi karhutla meski beberapa hari terakhir turun hujan intensitas sedang.
BACA JUGA:Sehari Tak Turun Hujan, Karhutla Lagi, Terjadi di OKI, Muara Enim, Muba, dan Banyuasin
BACA JUGA:Dua Hari Zero Hotspot karena Hujan, Karhutla Kembali Terjadi di Dua Lokasi
Hal ini diungkap Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat. "Senin siang sekitar pukul 13.30 WIB, terjadi karhutla di Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara," ujarnya.
Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 16.30 WIN, luas lahan terbakar kurang lebih 2 hektare. Karhutla tersebut terjadi di tanah jenis mineral dengan vegetasi kebun sawit, semak belukar dan ilalang.
Sebelumnya, Sabtu (14/9) malam lalu juga terjadi karhutla di pinggir jalan tol Palembang -Indralaya (Palindra). Tepatnya wilayah Desa Seribanding, Kecamatan Pemulutan Barat.
Pihaknya menerima laporan adanya kebakaran lahan di pinggir tol Palindra Km 16, sekitar pukul 18.26 WIB. “Api baru padam sekitar pukul 23.00 WIB, dengan luas area terbakar mencapai 3,5 hektare," tuturnya. Sedangkan untuk lahan yang terbakar berupa semak belukar.
Di Kabupaten OKI, Minggu (15/9) sempat terjadi karhutla di Desa Darat Kecamatan Pangkalan Lampam dan Desa Sungai Tepuk Kecamatan Sungai Menang. Namun berhasil dipadamkan.
“Alhamdulillah, kalau lahan non gambut, bisa cepat dipadamkan,” kata Plt Sekretaris BPBD OKI, Nova Triyussanto, kemarin (16/9). Kemarin, tidak terpantau hotspot karena sebagian wilayah OKI dibasahi hujan.
BACA JUGA:Lokasi Karhutla Makin Jauh, Kendala Sumber Air untuk Pemadaman, Hotspot di Sumsel Meningkat Drastis
BACA JUGA:Penutupan Sementara Wisata Bukit Besak akibat Ancaman Karhutla dan Musim Kemarau