Keris patrem, atau keris pendek bentuknya mungkin setengah oanjang dari keris normal pada umumnya. Biasanya senjata tikam ini digunakan sebagai senjata terakhir, setelah senjata utama kalah.
Keris karmadikan biasanya memiliki racun yang lebih mematikan. Dan dibuat dengan bahan bahan unggulan. Bentuknya tidak jauh beda dengan keris umum lainnya. Namun fungsinya sebagai senjata sambung nyawa.
BACA JUGA:Asal Usul Kepopuleran Keris Semar Mesem: Simbol Kebijaksanaan dan Daya Tarik
Keris karmadikan juga sering di khususnya untuk kaum perempuan tempo dulu. Senjata ini identik dengan kaum perempuan yang digunakan sebagai senjata pertahanan diri.
Bentuknya yang lebih kecil dari keris umumnya, memudahkan kaum perempuan untuk membawanya.
Keris karmadikan, keris ini merupakan keris baru dibuat setelah era kemerdekaan RI, menggunakan pakem pakem lama. Bentuknya lebih halus dan lebih rapih.
Keris ini selain difungsikan sebagai senjata tikam, juga difungsikan sebagai penghias pemiliknya. Karena menampilkan corak yang tajam dengan pamor pamor yang menawan.
Selanjutnya keris jimatan, keris jimatan awal mulanya senjata tersembunyi yang digunakan masyarakat tempo dulu. Bentuknya beragam, ada yang berbentuk tusuk konde, hingga senjata silet yang diselipkan di dalam mulut.
Penggunaan senjata jimatan cukup beragam, mulai sebagai senjata pertahanan diri terakhir melawan musuh atau senjata sambung nyawa, hingga senjata tersembunyi.
Namun penggunaan senjata jimatan atau senjata sambung nyawa ini, kian hari kian bergeser. Masyarakat tak lagi menggunakan keris ini sebagai jimatan penyambung nyawa.
Namun lebih memilih keris ini, sebagai keris yang membawa filosofi atau simbol pengingat doa ke hadirat tuhan.