SUMATERAEKSPRES.ID - Keris merupakan senjata tikam asal Nusantara, Keris sudah dimasukan dalam artefak warisan budaya dunia oleh Unesco, untuk bentuk dan jenisnya sendiri cukup beragam.
Namun dalam dunia perkerisan, ada beberapa keris bisa di bedakan dalam bentuk wujudnya. Mulai dari panjang-pendek, usia sepuh-usia baru, hingga fungsi dari keris itu sendiri.
Pertama dari bentuk ada yang namanya keris Bethok khabudhan, ini merupakan awal bentuk keris yang paling tua.
Bentuknya melonjong menggambarkan alat kelamin pria atau Lingga sedangkan sarungnya melambangkan yoni. Pusakan ini biasanya selalu digunakan sebagai pusaka tindih, karena mampu meredam aura panas, hingga melahirkan kehidupan yang harmoni.
BACA JUGA:Keris Siginjai: Senjata Tradisional Jambi dan Kaitannya dengan Peradaban Melayu
BACA JUGA:Benarkah Keris Dihuni Mahluk Gaib? Yuk Simak Ulasan Berikut
Kedua keris lurusan, keris lurusan merupakan bentuk kedua dari keris pertama. Bentuknya lurus seperti hurup alif pada hurup hijaiyah. Jenis keris lurusan paling banyak di dapati di daerah sumatera di daerah melayu.
Di rumorkan keris lurusan ini tercipta dari gradiasi percampuran budaya, antara masyarakat lokal dengan agama islam yang muncul ditanah Sumatera di abad ke 6 Masehi.
Masa itu merupakan masa kejayaan kerajaan Sriwijaya yang dipimpin raja Sri Jayanasa atau raja Sriwijaya kedua yang membangun hubungan diplomatik dengan khalifah Muawiyah dan umar Abdul Azis.
Keris lurusan Era kerajaan Sriwijaya ditanah melayu, seperti keris anak alang, brojol, jalak sangu tumpeng, keris tilam, hingga saat ini paling dinikmati dan diburu para kolektor Nusantara maupun Mancanegara. Karena nilai historisnya sangat tinggi, melalui masa peralihan dan masa awal munculnya Islam di Nusantara.
BACA JUGA:Kesaktian Keris Nogososro. Mengatasi Perpecahan dan Mempertahankan Kejayaan
BACA JUGA:Kontroversi Asal Usul Keris di Nusantara. Dari Teori India hingga Kreasi Lokal
Ketiga jenis keris ber luk, atau keris berliku dan berkelok. Jenis keris ini populer digunakan masyarakat di pulau jawa. Keris ini salah satu pengaruh dari banyak kebudayaan yang berkembang di tempo dulu.
Mulai dari kebudayaan cina, india, maupun kepercayaan agama hindu, budha. Lekukan pada keris selalu berujung ganjil, kelokannya tajam seperti silet dan lekukan ular naga. Ricikan keris biasanya ada gandik, greneng, lambai gajah, jalen, sekar kacang, jenggot.
Semua memiliki filosofi masing masing, melambangkan seperti arca makara yang terdapat pada bangunan bangunan suci di candi candi hindu budha.