BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID – Akhir pekan hingga Senin (16/9) yang merupakan masa libur banyak dimanfaatkan masyarakat untuk pergi berlibur.
Ini juga banyak terlihat dengan banyaknya keberangkatan penumpang yang menggunakan moda angkutan kereta api (KA) di Stasiun KA Baturaja.
BACA JUGA:Loker PT Kereta Api Pariwisata Bagi Lulusan SMA/Sederajat, Berikut Formasi dan Persyaratannya
“Okupansi penumpang KA akhir pekan penuh,” sebut Kepala Stasiun KA Baturaja, Iwan Priono, Jumat (13/9). Selain mungkin karena banyak masyarakat yang ingin pergi berlibur, juga sebagian aktivitas pekerja yang pulang kampung halaman.
Penuhnya penumpang KA ini, menurut Iwan, tidak hanya untuk KA Ekspres Ekonomi Rajabasa seperti rute panjang Kertapati-Tanjung Karang. Tapi juga untuk rute Baturaja sampai ke Tanjung Karang yang menggunakan KA Stabas.
Meski di luar waktu akhir pekan, juga okupansi penumpang ramai.
Banyaknya masyarakat yang menggunakan angkutan KA ini lanjut Iwan, karena faktor biaya yang jauh lebih murah dan ekonomis ketimbang dengan naik moda angkutan lain. Di samping seperti KA Stabas, layanan dan fasilitas yang disediakan dalam KA ini sudah nyaman.
“Kalau yang naik dari Stasiun Baturaja untuk KA Stabas ini sekitar 40 persen,” ujar mantan Kepala Stasiun KA cepat Whooz Jakarta Bandung tersebut.
Diakui pria yang juga pernah menjabat kepala stasiun di daerah Sudirman Jakarta, ini, suasana bekerja di daerah Jawa dengan Sumatera berbeda.
Untuk pertama kali pria yang bekerja di wilayah Sumatera tersebut mengaku, untuk jumlah penumpang di wilayah Sumatera seperti Palembang menuju Lampung jumlahnya jauh lebih sedikit. Apalagi jumlah KA penumpang yang operasional 1 jenis KA.
BACA JUGA:Wisata Alam Seru di Hutan Kota Baturaja: Tempat Camping yang Asri, Pilihan Liburan Terjangkau
Berbeda dengan di Jakarta saat dia bertugas di sana. Dalam sehari sebutnya, jumlah kepadatan penumpang yang bisa naik KA dalam sehari bisa mencapai 60.000 orang.
Jadi lalu lintas penumpang jauh berbeda. Karena banyaknya aktivitas komuter, pekerja yang tinggal luar Jakarta dan naik KA untuk bekerja di Jakarta. Ini karena banyaknya juga lalu lintas KA yang operasional. (bis/lia)