PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Sudah jatuh tertimpa tangga, demikian dialami Ellin Tri Utami, orang tua Muhammad Elgio Pratama. Bayi berusia 10 bulan yang menderita Hipopadia, kelainan pada letak lubang uretra bayi laki-laki.
Ternyata selain terkendala biaya dan tidak memiliki KIS maupun BPJS Kesehatan, ia sempat menjadi korban penipuan yang menawarkan jasa pengurusan Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada dirinya. Ia ditipu seorang tak dikenal saat mengurus KIS di Mall Pelayanan Publik (MPP) beberapa waktu lalu sehingga mengalami kerugian Rp1 juta.
Ellin mengungkapkan, semua terjadi karena dirinya terlalu mudah percaya ke orang yang ingin menolong. Sehingga saat itu ia menjadi korban pihak tidak bertanggungjawab yang meminta sejumlah uang dengan janji bisa membantu pengurusan KIS. "Karena terpaksa dan butuh cepat. Karena saya percaya saja ketika ada yang mau bantu. Pas minta uang, saya langsung setuju. Ternyata tertipu, uangnya sudah diberikan tapi KIS belum jadi juga," tandasnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Palembang, M Ichsanul Akmal merespon langsung kejadian yang menimpa Ellin, warga Jl KH Wahid Hasyim Lr Terusan Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I itu. Dimana Ellin mengaku dipinta uang oleh seseorang yang mengaku dari pelayanan kesehatan di area MPP.
BACA JUGA:Bisakah Scalling Gigi pakai BPJS Kesehatan? Ini Jawabannya
BACA JUGA:Wajib Tau, Ini 5 Tindakan Operasi yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan
Untuk menelusuri kebenarannya, ia memerintahkan staf Dinas Sosial kroscek ke rumah warga bersangkutan. Ini untuk memastikan apakah hal tersebut dilakukan oleh staf-nya atau pihak lain yang memanfaatkan situasi. "Terima kasih informasinya, yang pasti kita sudah komunikasi langsung dengan warga tersebut. Saat itu korban ke MPP bermaksud mengurus KIS. Tetapi belum sampai, korban didekati seseorang yang menawarinya bisa membantu pembuatan KIS dengan meminta imbalan Rp1 juta," ungkap M Ichsanul.
Karena saat itu korban membutuhkan KIS untuk mengobati anaknya yang mengalami Hipospadia, ia mau saja saat pria tersebut menawarinya. "Karena butuh cepat. Namun ternyata KIS yang dijanjikan orang tersebut tidak ada," ulasnya.
Sebenarnya, kata Ichsan, Ellin telah dibuatkan KIS oleh RSUD Palembang Bari. Namun NIK-nya bermasalah dan masih terdaftar di kota lain, makanya perlu dipindahkan terlebih dahulu ke Kota Palembang sebelum penerbitan KIS. “Pengurusan KIS dapat dilakukan di puskesmas, rumah sakit, atau dibuat melalui kelurahan setempat,” tegasnya.
Sekarang pihaknya upayakan membantu mutasi NIK korban ke Palembang agar KIS-nya dapat segera diproses. Akmal pun memastikan pria yang meminta uang tersebut bukan pegawai Dinsos karena proses pengurusan KIS tanpa biaya. “Kalau ada staf yang meminta laporkan ke Dinsos, akan kita tindaklanjut," tegasnya.