4. Menjadi Teladan: Imam harus menjadi teladan dalam perilaku dan akhlak bagi jamaahnya.
5. Menyelesaikan Masalah Keagamaan: Imam membantu menyelesaikan berbagai masalah keagamaan yang dihadapi oleh jamaah.
6. Mengelola Kegiatan Masjid: Imam sering terlibat dalam pengelolaan kegiatan masjid, seperti pengajian, ceramah, dan kegiatan sosial lainnya.
BACA JUGA:Info BMKG Selasa 10 September 2024: Catat, Ini Wilayah Potensi Hujan di Sumatera Selatan!
BACA JUGA:Dapatkan Hadiah Menarik! Klaim Kode Redeem Mobile Legends 10 September 2024
7. Membina Hubungan Sosial: Imam juga berperan dalam membina hubungan sosial yang baik di antara jamaah dan masyarakat sekitar.
Untuk menjadi imam masjid harus melalui beberapa tahapan atau proses. Adapun proses pemilihan imam masjid dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan tradisi setempat, namun secara umum, berikut adalah beberapa langkah yang biasanya diikuti.
Penilaian kualifikasi, calon imam harus memenuhi syarat-syarat tertentu seperti yang telah disebutkan sebelumnya, termasuk kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik, pengetahuan agama yang mendalam, dan akhlak yang baik.
Harus mendapatkan rekomendasi dan nominasi. Calon imam biasanya direkomendasikan oleh anggota komunitas, pengurus masjid, atau tokoh agama setempat. Nominasi ini bisa berasal dari jamaah atau dari lembaga keagamaan yang berwenang.
Imam juga perlul di wawancara dan uji kompetensi. Calon imam mungkin akan melalui proses wawancara dan uji kompetensi untuk menilai kemampuan mereka dalam memimpin shalat, memberikan khutbah, dan mengajar ilmu agama.
Pemilihan oleh komite, dimana sebuah komite yang terdiri dari pengurus masjid dan tokoh masyarakat akan melakukan pemilihan berdasarkan hasil penilaian dan rekomendasi.
BACA JUGA:RDP dengan DPR RI, Pramono Anung Sampaikan Kinerja Positif Setkab
BACA JUGA:Sudah 19.042 Pendaftar Tak Memenuhi Syarat, Ingatkan Pelamar di Sumsel Jangan Percaya Calo
Komite ini akan mempertimbangkan berbagai faktor termasuk kemampuan, pengalaman, dan penerimaan oleh jamaah.
Pengangkatan resmi, setelah melalui proses seleksi selesai, calon imam yang terpilih akan diangkat secara resmi oleh pengurus masjid atau lembaga keagamaan yang berwenang.
Pengangkatan ini biasanya disertai dengan acara seremonial yang melibatkan jamaah. Juga ada masa percobaan, dimana pada beberapa masjid mungkin menerapkan masa percobaan di mana imam yang baru diangkat akan menjalani periode evaluasi untuk memastikan bahwa mereka dapat menjalankan tugas dengan baik dan diterima oleh jamaah.