JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kementerian Agama (Kemenag) kembali membuka peluang beasiswa bagi para santri di seluruh Indonesia.
Kali ini, program beasiswa yang ditawarkan bersifat non-degree, memberikan kesempatan bagi para santri untuk menimba ilmu di berbagai perguruan tinggi di seluruh dunia.
Program ini hasil kerja sama Kemenag dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan, melalui alokasi Dana Abadi Pesantren 2024.
Program beasiswa ini bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan pesantren.
BACA JUGA:Sekda Sumatera Selatan Dukung Kirana Pramudita Sanjaya di Ajang Puteri Anak Indonesia Nasional
BACA JUGA:Penerapan Sistem Sanksi dan Penghargaan dalam Pengelolaan Zakat Penting untuk Akuntabilitas
Tak hanya santri, beasiswa ini juga ditujukan bagi mahasantri, ustadz/ustadzah, mudir, dan pengasuh pondok pesantren untuk memperluas wawasan keilmuan, meningkatkan kemampuan akademik, serta menjalin jejaring internasional.
Ada empat jenis beasiswa non-degree yang ditawarkan dalam program ini, yaitu Penulisan Karya Ilmiah Turots di Maroko (Afrika), Penguatan Kapasitas Manajemen Sanad Keilmuan Ma'had Aly di Maroko, Micro Credential di Amerika Serikat (Amerika), dan Santri International Fellowship di Inggris (Eropa).
Menag Yaqut: Beasiswa untuk Hadapi Tantangan Zaman
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa setiap program beasiswa ini dirancang khusus untuk menjawab tantangan zaman yang dihadapi dunia pesantren.
BACA JUGA:Ruri Vokalis Repvblik Terpental 3 meter, Saksi Mata Lihat Moge Tabrak Batu Besar
BACA JUGA:Wujud Syukur, Dipentaskan pada Perayaan Agung
“Setiap program memiliki tujuan spesifik sesuai kebutuhan pesantren saat ini,” ujarnya dalam pernyataan resmi di Jakarta, Rabu (4/9/2024). Ia pun mengajak santri untuk segera mendaftar. "Kesempatan ini dibuka dari 3 hingga 7 September 2024," tambahnya.
Menag Yaqut menjelaskan, program beasiswa non-degree ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memaksimalkan pemanfaatan Dana Abadi Pesantren, guna mendorong percepatan peningkatan kualitas SDM pesantren.
Menurutnya, investasi dalam pendidikan bagi santri, baik di dalam maupun luar negeri, sangat penting demi menciptakan SDM pesantren yang unggul dan siap bersaing di tingkat global.