Mandi Air Panas Turunkan Resiko Diabetes, Simak Disini Penjelasannya

Sabtu 07 Sep 2024 - 07:00 WIB
Reporter : Srimulat
Editor : Srimulat

SUMATERAEKSPRES.ID –  Berendam di air panas sangat melegakan. Selama ini tempat pemandian air panas atau sauna memang dikenal dapat mengurangi stres dan membantu mengurangi berat badan.

Tak hanya itu, salah satu penelitian mengungkapkan manfaat berendam air panas dalam mengurangi peradangan dan meningkatkan metabolisme untuk pasien diabetes.
Selama ini, para peneliti percaya mandi atau berendam air panas dapat meningkatkan fungsi darah dan membuat tidur lebih nyenyak.

Itu sebabnya, berendam air panas diyakini baik kesehatan jantung. Para ahli pun mulai menggali lebih jauh apakah ada manfaat berendam air panas untuk mengatasi penyakit-penyakit metabolik, salah satunya diabetes.

BACA JUGA:Ternyata Banyak Manfaat Mandi Kembang, tak Hanya Berbau Mistik

BACA JUGA:Wajib Tau, Ini Manfaat Buah Naga Buat Penderita Diabetes

Dilansir dari hellosehat, penelitian sebelumnya melaporkan orang dengan diabetes tipe 2 mengalami peningkatan sensitivitas insulin saat mandi air panas. Tubuh yang lebih sensitif terhadap insulin artinya gula darah bisa dikendalikan dengan baik. Hormon insulin inilah yang bertugas untuk mengatur kadar gula darah.

Dengan kata lain, ada manfaat berendam air panas yang baik untuk mengendalikan kadar gula darah pada pasien diabetes. Sayangnya, belum jelas bagaimana prosesnya. Peneliti menduga bahwa ada apengaruh air panas dan kadar gula darah terhadap respon peradangan dalam tubuh.

Berendam air panas diketahui bisa meningkatkan sensitivitas insulin. Para peneliti mengamati dampak dari mandi air panas pada pria yang kelebihan berat badan dan kurang gerak. Penelitian ini diterbitkan dalam Journal of Applied Physiology.

BACA JUGA:Ini Alasan Mengapa Penderita Diabetes Kerap Bisulan

BACA JUGA:Wasapada Penderita Diabetes Rentan Gangguan Mental, Simak Disini Penjelasannya

Setiap peserta diminta untuk berendam air panas dengan suhu 39 derajat Celcius selama satu jam. Para peneliti mengambil darah peserta sebelum, setelah, dan 2 jam setelah mandi. Peneliti juga mengukur tekanan darah, suhu tubuh, dan detak jantung peserta setiap 15 menit.

Hasilnya ditemukan  mandi air panas menyebabkan lonjakan interleukin, yaitu suatu penanda peradangan. Selain itu, juga ditemukan adanya peningkatan produksi oksida nitrat (NO). Lonjakan pada NO penting karena bisa melemaskan pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun.

BACA JUGA:Hati-hati, Kurang Tidur Bersiko Terkena Diabetes dan Hipertensi

BACA JUGA:Ide Menu Sarapan Untuk Penderita Diabetes Agar Kadar Gula Darah Stabil

NO juga meningkatkan asupan glukosa ke dalam sel tubuh dan mungkin memiliki sifat antiradang. Hal ini dilakukan selama 2 minggu. Hasilnya adalah terlihat penurunan gula darah puasa sekaligus berkurangnya peradangan.

Kategori :