Pada kesempatan yang sama, Deklarasi Kerukunan Umat Beragama yang diberi nama "The Istiqlal Declaration" dibacakan.
Deklarasi ini dipersembahkan oleh Monsinyur Tri Harsono dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Ismail Cawidu dari Masjid Istiqlal, sebagai simbol komitmen bersama untuk menjaga kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
BACA JUGA:Rektor UIN Syarif Hidayatullah Sambut Kunjungan Bersejarah Paus Fransiskus ke Indonesia
BACA JUGA:Menteri Agama RI Sambut Kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia, Soroti Pentingnya Dialog Antariman
Kunjungan Paus Fransiskus juga dihadiri oleh tokoh-tokoh lintas agama, di antaranya tokoh Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf, tokoh Muhammadiyah Abdul Mu'ti, tokoh Kristen Protestan Referendus Jacky Manuputty, tokoh Hindu Wisnu Bawa Tenaya, tokoh Buddha Philip Wijaya dan Bhante Dhammasubbo, tokoh Konghucu Budi Tanuwibowo, serta tokoh penghayat kepercayaan Engkus Kuswara.
Sebagai bentuk apresiasi dan kenang-kenangan, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki menyerahkan miniatur Masjid Istiqlal kepada Paus Fransiskus.
Sebelum mengunjungi Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus disambut oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 3 Agustus 2024. Selanjutnya, Paus bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada 4 Agustus 2024.
Kunjungan Paus Fransiskus ini merupakan kali ketiga pemimpin umat Katolik datang ke Indonesia. Sebelumnya, Paus Paulus VI berkunjung pada 1970, disusul oleh Paus Yohanes Paulus II pada 1989.