KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID – Kayuagung, ibukota Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), tidak hanya menjadi pusat pemerintahan tetapi juga merupakan pusat ekonomi yang vital.
Terletak di Kabupaten Bumi Bende Seguguk, Kayuagung memainkan peran sentral dalam aktivitas pemerintahan dan perekonomian daerah ini.
Sebagai kota dengan mayoritas penduduk Muslim, Kayuagung memiliki berbagai bangunan tempat ibadah yang megah dan nyaman.
Kehidupan religius masyarakat terlihat jelas dari keberadaan masjid-masjid besar yang menyemarakkan kota ini.
Kegiatan budaya di Kayuagung juga sangat kaya, seperti acara Midang Bebuke yang diadakan setiap Hari Raya Idul Fitri.
BACA JUGA:Kejaksaan Negeri Banyuasin Sudah Kantongi Nama Tersangka dalam Kasus Korupsi Biaya Uji Laboratorium
Acara ini melibatkan seluruh warga dari sembilan kelurahan di Kecamatan Kayuagung dan menarik ribuan pengunjung yang pulang kampung untuk menyaksikan tradisi ini.
Midang Bebuke bukan hanya merayakan Idul Fitri tetapi juga berfungsi sebagai momen untuk mempererat silaturahmi antarwarga.
Namun, apakah Anda tahu asal usul nama Kayuagung? Nama ini ternyata memiliki sejarah yang menarik.
Dahulu, wilayah ini dipenuhi pohon-pohon besar, beberapa di antaranya mencapai diameter hingga 4 meter. Masyarakat zaman dulu menyebut pohon-pohon besar tersebut sebagai "kayu agung", yang akhirnya menjadi nama Kayuagung.
Selain itu, Kayuagung juga merupakan daerah transit penting yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera dan Aceh.
BACA JUGA:Berapa Gaji Pengacara? Berikut Kita Menelusuri Tarif dan Faktor Penentu
Dengan adanya tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayuagung, yang diresmikan oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo pada tahun 2019, perjalanan dari Jawa ke Palembang menjadi lebih mudah dan cepat.