Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan Vatikan dalam memperjuangkan perdamaian di Palestina.
Menurutnya, perang tidak akan pernah memberikan manfaat bagi pihak mana pun, melainkan hanya akan membawa kesengsaraan bagi masyarakat.
"Indonesia sangat menghargai sikap Vatikan yang terus menyuarakan perdamaian di Palestina dan mendukung solusi dua negara."
"Perang tidak akan menguntungkan siapa pun, hanya akan membawa penderitaan dan kesengsaraan bagi rakyat kecil," imbuhnya.
Presiden Jokowi mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus merawat perbedaan dan memperkuat toleransi demi mewujudkan perdamaian dunia.
"Marilah kita rayakan perbedaan yang kita miliki. Marilah kita saling menerima dan memperkuat toleransi untuk mewujudkan perdamaian, demi menciptakan dunia yang lebih baik bagi seluruh umat manusia," tutupnya.
Dalam pertemuan ini, sejumlah pejabat tinggi negara turut hadir, termasuk Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Selain itu, turut hadir pula Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Ketua Panitia Kedatangan Paus Fransiskus Ignasius Jonan, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Duta Besar Britania Raya untuk Indonesia Dominic Jermey, Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani, serta Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu.