. Guru kemudian membimbing santri dalam memahami isi kitab tersebut. Metode ini menuntut kesabaran, kerajinan, dan disiplin dari santri.
BACA JUGA:Hari Keempat, 16 Paslon dari 12 Kabupaten/Kota Jalani Pemeriksaan Kesehatan di RSMH Palembang
BACA JUGA:CPNS 2024: Pelamar Tembus 1,3 Juta, Kemenkumham Jadi Primadona dengan 241.530 Peminat
Lalu ada metode Bandongan: Dalam metode ini, guru membaca dan menjelaskan kitab di hadapan sekelompok santri. Santri mendengarkan dan mencatat penjelasan guru.
Metode ini memungkinkan banyak santri untuk belajar secara bersamaan dan mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang materi yang diajarkan.
Selanjutnua metode Pengajaran Kitab Kuning: Sunan Ampel menggunakan kitab-kitab klasik Islam, yang dikenal sebagai kitab kuning, sebagai bahan ajar utama.
Kitab-kitab ini mencakup berbagai disiplin ilmu agama seperti fiqh, tafsir, hadith, dan tasawuf.
Kemidiam Praktik Ibadah: Selain pengajaran teori, Sunan Ampel juga menekankan pentingnya praktik ibadah sehari-hari.
Santri diajarkan untuk melaksanakan shalat, puasa, dan ibadah lainnya dengan benar sesuai ajaran Islam.
BACA JUGA:5 Merk Racun Tikus Paling Ampuh untuk Basmi Hama di Rumah Anda, Efektif Banget Loh!
Tak lupa Sunan Ampel memberikan santrinua Pendidikan Akhlak: Sunan Ampel sangat menekankan pendidikan akhlak dan etika.
Beliau mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, kesederhanaan, dan kasih sayang, yang menjadi landasan moral bagi para santri.
Dengan metode pengajaran yang komprehensif ini, Pesantren Ampel Denta berhasil mencetak banyak ulama dan tokoh penting dalam penyebaran Islam di Jawa dan sekitarnya.