SUMATERAEKSPRES.ID - Palembang merupakan kota tua yang banyak menyimpan catatan sejarah dan artefak masa lampau.
Dulu di wilayah ini banyak memghasilkan empu keris yang memproduk karya karya maestro di era kejayaanya.
Kota Palembang dulunya dikenal sebagai pusat transaksi perdagangan internasional di era kejayaan Sriwijaya. Transaksinya meluas hingga ke asia tenggara, seperti tahiland, miyanmar, burma, cina, bahkan india.
Beberapa lokasi yang pernah dijadikan sebagai pusat pengrajin keris di kota Palembang, seperti di seputar cinde candi welang dan jalan kepandean.
BACA JUGA:Simak Baik-baik, Inilah Cara Mudah Mengecek Akreditasi Sekolah untuk Pendidikan Berkualitas
BACA JUGA:PDI Perjuangan Mantap Dukung Hj Lucianty-H Syaparuddin di Pilkada Muba 2024, Ini Penegasannya!
Dulu di wilayah ini banyak empu keris, lintas generasi mulai era Sriwijaya hingga Palembang Darusalam menempa beragam mahakarya dan senjata senjata pusaka yang digunakan untuk senjata pertempuran.
Namun sayang saat ini keberadaan empu keris di kota Palembang tak lagi eksis seperti tempo dulu. Karena kota Palembang, alami alih fungsi dan pernah jatuh ditangan kolonial, sehingga keberadaan para empu pembuat senjata juga sirna di jantung ibu kota Sriwijaya.
Banyak empu keris ikut memyelamatkan diri dan memilih bermukim di daerah pinggiran kota Palembang. Mulai di daerah Jejawi, kayu agung, ogan ilir, hingga ke wilayah lainnya.
Jatuhnya kota Palembang secara total ke tangan kolonial menghapuskan budaya perkerisan dan penempaan pusaka di bumi Sriwijaya.
Bahkan banyak empu empu lintas generasi tidak berani menurunkan warisan penempaan keris lagi karena diburu penjajah.
BACA JUGA:City Puncaki Klasemen, MU Papan Tengah. Intip Klasemen Sementara Liga Inggris
Kini wilayah Cinde Candi Welang dan seputar jalan Kepandean di kota Palembang, sudah berubah menjadi pusat perdagangan umum. Namun corak corak kearifan budaya lokal seputar perkerisan, masih bisa tergambar samar meski tak senyata tempo dulu.
Masih ada beberapa pedagang di dua lokasi ini, seperti di jalan kepandean atau pasar sayangan dan di wilayah pasar cinde melakukan transaksi jual beli keris, maupun barang barang artefak kuno dan kuningan.