MUBA, SUMATERAEKSPRES.ID -Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) semakin meluas di tengah musim kemarau sekarang ini.
Sebanyak 22 titik hotspot terdeteksi di berbagai desa di kabupaten ini, mengancam lahan gambut yang kering dan mudah terbakar.
Petugas gabungan dari Manggala Agni, BPBD, Polisi, dan TNI bekerja keras untuk memadamkan kobaran api yang terus meluas.
Dalam upaya tersebut, beberapa helikopter dikerahkan untuk melakukan water bombing, sebuah metode pemadaman api dengan menjatuhkan air dari udara.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muba, Pathi Riduan, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kebakaran yang terjadi, khususnya di Kecamatan Sanga Desa.
"Karhutla yang terjadi di Kecamatan Sanga Desa sangat mengkhawatirkan saat ini. Sekitar 300 hektar lahan gambut telah terbakar," ujarnya.
BACA JUGA:Video Karhutlah Ternyata Hoax
BACA JUGA:Video Karhutlah di Musi Rawas Ternyata Hoax. Berikut Penelusuran Polres Mura
Kebakaran melanda beberapa desa, termasuk Desa Lubuk Bintialo, Desa Ulak Kembang, dan Desa Batang Hari Leko.
Di Kecamatan Lais, api melahap Desa Teluk Kijing II, sementara di Kecamatan Babat Toman, Desa Serekah dan Desa Sugi Raya juga tidak luput dari kobaran api.
Selain itu, Desa Jud 1, Desa Ulak Embacang, Desa Nganti, Desa Panai, Desa Jud II, Desa Macang Sakti, dan Desa Air Balui di Kecamatan Sanga Desa juga terdampak parah.
Lahan yang terbakar sebagian besar merupakan lahan persawahan yang sudah tidak dikelola oleh masyarakat setempat.
"Tiga helikopter telah dikerahkan, dan ratusan water bombing telah dilakukan untuk memadamkan api," tambah Pathi Riduan.
BACA JUGA:Lakukan Pencegahan dan Deteksi Dini Karhutlah
BACA JUGA:El Nino Memuncak, Pangdam Serukan Waspada Bahaya Karhutlah di Sumatera Selatan, Ini Penegasannya!