SUMATERA EKSPRES.ID – Untuk menggaet minat generasi muda terhadap kebudayaan tradisional OKI, khususnya Incang-incang, kini tersedia dalam bentuk Video Art yang dapat diakses melalui perangkat Android.
Inovasi ini menggabungkan berbagai elemen seni—seperti tari, musik, sastra, teater, rupa, dan multimedia—dalam satu paket yang menarik dan modern.
Kristanto Januari, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan VI Sumsel, menyatakan bahwa Video Art ini dirancang untuk menarik perhatian generasi Z.
"Kami berupaya menghadirkan Incang-incang, sebagai warisan budaya tak benda yang telah diakui oleh Kemendikbud Ristek, dalam format yang lebih kontemporer dan kreatif.
Ini diharapkan dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan menarik minat generasi muda," ujar Kristanto di sela-sela Pemutaran Video Art Diskusi Karya di Uniski pada Kamis (22/8).
BACA JUGA:Simulasi Pengamanan Kota Jelang Pilkada 2024: Kantor KPU Disandera, Bom Diledakkan
Dia menjelaskan bahwa seni tradisi saat ini kehilangan pendukung, dengan generasi tua yang sebelumnya mendukung seni ini kini digantikan oleh generasi muda yang lebih tertarik pada perkembangan global dan pilihan yang lebih bervariasi, termasuk dari luar negeri.
"Melalui Video Art, kami berharap generasi muda akan lebih tertarik untuk mengeksplorasi seni tradisi OKI dengan cara yang sesuai dengan perkembangan zaman," tambahnya.
Incang-incang, sebuah tradisi dari Pedamaran OKI yang tahun lalu ditetapkan sebagai warisan tak benda, dipilih karena potensinya untuk dihidupkan kembali dengan pendekatan modern.
"Kami ingin seni tradisi ini mendapatkan kembali perhatian yang layak dan diperkenalkan dengan cara yang lebih segar dan relevan," katanya.
BACA JUGA:PTPN 1 Regional 7 Terima Ganti Rugi Rp64,994 Miliar untuk Lahan Tol Indralaya-Muaraenim
BACA JUGA:Tanda-Tanda Kiamat yang Terlihat di Dunia Saat Ini
Sementara itu, Yudi Semai dari Video Directory menjelaskan bahwa Video Art ini merupakan inovasi yang diperkenalkan awal tahun lalu.
Ia mengungkapkan, "Kami menggabungkan berbagai jenis seni dalam satu video. Proses pembuatan memakan waktu dua minggu, mulai dari pengambilan gambar di Pedamaran, proses editing, hingga produksi akhir."