SUMATERAEKSPRES.ID — Hingga pertengahan Agustus 2024, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, telah menghanguskan lahan seluas 32,99 hektar.
Data tersebut berdasarkan pemantauan dari Aplikasi SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD OKU Timur, Budi Widiyanto, menjelaskan bahwa angka tersebut merupakan akumulasi data yang diperoleh dari aplikasi SiPongi.
"Ini adalah data indikatif dari SiPongi, dan saat ini OKU Timur masih berada dalam status siaga darurat, bukan tanggap darurat," ujar Budi pada Selasa (20/8/2024).
Menurut Budi, status siaga untuk bencana karhutla dibagi menjadi beberapa tingkat: siaga satu (normal), siaga dua (waspada), siaga darurat, dan tanggap darurat.
BACA JUGA:PPP Usung Kader Internal sebagai Calon Wakil Bupati Muara Enim Dampingi Dr HM Nasrun Umar
BACA JUGA:Mengusung Konsep Adventure, Dance SMAN 1 Palembang Terinspirasi dari Film Up
Saat ini, Kabupaten OKU Timur masih berada pada status siaga darurat karena kondisi kebakaran yang terpantau masih dapat ditangani.
Berbeda dengan kondisi tahun 2023 yang mengalami kebakaran luas dan titik api yang tersebar, Budi menyebutkan bahwa saat ini, berdasarkan pantauan sejak musim kemarau dimulai pada Juli, titik hotspot di OKU Timur cukup minim.
"Dari pantauan Sipongi, awalnya tidak ada titik hotspot yang signifikan. Baru terdeteksi dua titik pada hari ini, 20 Agustus. Artinya, selama 20 hari terakhir tidak ada hotspot yang signifikan," jelas Budi.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD OKU Timur telah mendirikan posko siaga asap di Kantor BPBD dan di empat kecamatan rawan karhutla: Cempaka, Semendawai Barat, Madang Suku I, dan Martapura.
Selain itu, mereka juga telah menyiapkan peralatan penanggulangan karhutla, termasuk mesin pompa air, pompa apung, dan mobil tangki air berkapasitas 5.000 liter.
BACA JUGA:Tembesu Melaju ke Semi-Final dengan Kemenangan Tipis, Optimis Raih Juara di Aza 3x3 Competition 2024
BACA JUGA:Tim Debut BSI Palembang Amankan Tiket ke Semi-Final Aza 3x3 Competition 2024
"Saat ini, kami telah menyiagakan 120 personel Tim Reaksi Cepat (TRC) di seluruh kecamatan, khususnya di daerah rawan karhutla, untuk mencegah kabut asap," tambah Budi.