Sejarah Terbentuknya Bangladesh: Dari Kolonial Inggris hingga Pembubaran Parlemen 2024

Kamis 08 Aug 2024 - 11:20 WIB
Reporter : Kemas A Rivai
Editor : Novis

BACA JUGA:Keindahan dan Sakralitas Gunung Mutis: Sebelum Mendaki, Lakukan Ritual Ini!

BACA JUGA:Mengenal Gejala dan Pengobatan Radang Amandel Secara Tuntas, Perhatikan Baik-baik Ya!

Intensitas pertempuran kian memuncak di perbatasan akibat aksi Tentara Arakan yang berusaha menghalau militer Myanmar dari wilayah barat. 

Perang ini bereskalasi sejak November 2023 dan ditandai oleh serangan serentak gerilyawan AA terhadap pos-pos militer.

Kembalinya Pengungsi Rohingya

Perbatasan sepanjang 271 kilometer memisahkan Bangladesh yang mayoritasnya muslim dengan Myanmar yang mayoritasnya Buddha. 

“Operasi pembersihan” yang dilancarkan junta Myanmar di Rakhine sejak 2017 ikut berimbas di negeri jiran dengan masuknya pengungsi Rohingya ke Bangladesh. 

Meskipun Tentara Arakan memperoleh keunggulan dalam menguasai sebagian wilayah Rakhine, pengungsi Rohingya tetap skeptis bahwa pemberontak buddhis akan membantu kepulangan mereka dengan menyediakan kewarganegaraan.

Janji Repatriasi oleh Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) Myanmar

Pensiunan jenderal M Sakhawat Hossain dari Bangladesh mengungkapkan optimisme terkait janji yang dibuat oleh Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) Myanmar. 

BACA JUGA:Memahami Surat Al-Fatihah: Syarat Sah Sholat dan Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

BACA JUGA:Mengenal Pengaruh Nutrisi dan Pendidikan Terhadap IQ Anak, Simak Baik-baik Yuk!

NUG berkomitmen untuk memastikan repatriasi Rohingya yang aman, sukarela, dan bermartabat dari Bangladesh. 

Liga Persatuan Arakan (ULA), sayap politik Tentara Arakan, akan memerintah negara bagian Rakhine jika junta kalah dalam pertempuran melawan pemberontak dan NUG menguasai Myanmar. 

Ini memberikan peluang lebih besar bagi komunitas Rohingya untuk mendapatkan kewarganegaraan berdasarkan kerja sama antara NUG dan ULA.

Kategori :