Selain karakteristif responden faktanya tuberkolosis juga didukung oleh factor prilaku Kebiasaan merokok dengan katagori aktif menjadi faktor risiko kasus TB paru.
Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku merokok dengan kejadian TB Paru. Hasil penelitian ini responden memiliki lama riwayat merokok ≥ 5 tahun dan rata-rata mengkonsumsi rokok ≥ 5 batang perhari memiliki risiko dua kali mengalami gagal konversi BTA positif.
Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Sutriyawan et al (2022) juga menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok dengan kejadian TB Paru (p-value=0,000).
Kejadian Tuberkolosis pada Riwayat perokok lebih berisiko 2,8 kali dibandingan dengan yang tidak merokok.
BACA JUGA:Anak yang Alami Stunting, Rentan Kena TBC, Benarkah?
Kasus tuberkulosis 36% disebabkan oleh penggunaan alkohol. Penelitian di negara Rusia Penggunaan alkohol menyebabkan resistensi obat tuberkulosis paru.
Konsumsi alkohol lebih dari 40 g (heaving drinker) dan alcohol use disorder merupakan faktor risiko terjadinya TB paru dan juga reaktivasi dari infeksi laten.
Konsumsi alkohol memiliki risiko kekambuhan dan kematian yang lebih besar tuberkolosis paru dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsi alcohol.
Berdasarkan hasil temuan peneliti bahwa bertambah risiko kejadian TB paru selain pekerjaan didukung oleh kebiasaan mengkonsumsi alkohol pada saat ada pesta adat di wilayah tersebut.
Bahkan, penemuan hasil penyebab tuberkulosis juga sudah dipublikasi di jurnal ilmiah MAJALAH KEDOKTERAN SRIWIJAYA ISSN (Print) 0852-3835 ISSN (Online) 2685-0486 Volume 56, Nomor 2, April 2024.