SUMATERAEKSPRES.ID - Sebagai wujud dukungan Dr. Minarti.,SST.,M.Kes Dosen Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Mayarakat Universitas Kader Bangsa Palembang mencapai target Indonesia untuk eliminasi Tuberkulosis tahun 2030 dan bebas Tuberkulosis pada 2050.
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang paling sering menyerang paru-paru dan disebabkan oleh bakteri dan penyebarannya melalui udara ketika orang yang terinfeksi TBC batuk, bersin, atau meludah. TBC dapat dicegah dan disembuhkan.
Perlu diketahui, TBC masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Berdasarkan WHO Global Tuberculosis Report 2023, terdapat 10,6 juta orang di dunia yang jatuh sakit karena TBC dan sebanyak 1,3 juta orang meninggal karena TBC.
Berdasarkan data Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) pada 2023, sebanyak 821.200 kasus TBC (77 persen dari target) telah ternotifikasi dan angka kasus TBC yang diobati mencapai 86 persen (target 90 persen).
BACA JUGA:Waduh, Kasus TBC di Indonesia Meningkat pasca-Pandemi Covid- 19
BACA JUGA:Ini Kata Pakar Cara Bedakan Batuk Pneumonia, Asma dan Tuberkulosis (TBC)
Berdasarkan Profil dari dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2022 berdasarkan Case Notification Rate (CNR) jumlah penderita TB paru BTA (+) adalah sebesar 18.122 orang, jumlah kasus tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun 2021, yaitu sebanyak 13.514 kasus.
Dimana angka ini adalah jumlah semua kasus TBC yang diobatidan dilaporkan di antara 100.000 penduduk yang ada yang apabila dikumpulkan akan menggambarkan kecenderungan (trend) meningkat atau menurunnya penemuan kasus dari tahun ke tahun.
Angka penemuan kasus (Case Detection Rate) baru mencapai 53,7 %, meningkat dari tahun 2021 (40,1%) target tersebut masih jauh dari target nasional yaitu 90%.
Jumlah kematian selama pengobatan tuberkulosis sepanjang tahun 2022 di Sumatera Selatan adalah sebanyak 436 kasus, meningkat dibandingkan dengan tahun 2020 sebanyak 191 kasus.
BACA JUGA:WHO Terbitkan Informasi Cepat Obat Pencegah TBC
BACA JUGA:Simak 4 Jenis Tes dalam Pemeriksaan Penyakit TBC
Banyaknya kasus baru yang ditemukan menunjukkan bahwa jumlah penderita tuberkulosis di Sumatera Selatan cukup tinggi, jika tidak ditangani dengan baik maka akan terus meningkat (Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, 2023).
Berdasarkan hasil penelitian Cakupan penemuan kasus Tuberkulosis pada usia produktif (25 - 54 tahun) di Indonesia adalah sekitar 35%.
Namun, jika ditarik usia 15 - 60 tahun maka menjadi sekitar 70% dari total keseluruhan. Sehingga data tersebut memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam penyebaran Tuberkulosis.