Ketat, Peluang Masuk Unsri 6: 1, Rektor Tegaskan Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru Tanpa Perpeloncoan-Perundung

Selasa 06 Aug 2024 - 21:45 WIB
Reporter : Andika
Editor : Mario

Pertukaran mahasiwa asing tersebut diantaranya dari Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer. “Jika kiranya nanti dirasakan manfaatnya yang besar, maka bisa kita tingkatkan kerja samanya dalam double degree atau lainnya,” tuturnya.

PPKMB menandakan memasuki fase kehidupan baru. Membentuk jati diri sebagai manusia seutuhnya melalui pendidikan tinggi. “Selamat bergabung dalam keluarga besar universitas Sriwijaya. Jangan sia-siakan kesempatan baik ini. Mari bulatkan tekad untuk belajar dengan tekun dan motivasi yang tinggi. InsyaAllah anak-anak sekalian dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu, mendapatkan gelar akademik yang dicitacitakan dan diidam-idamkan," tutur Rektor.

Ditambahkannya, PKKMB akan dilaksanakan selama 3 hari dan dibagi dalam 2 tahap. Yakni pada 6 Agustus pengenalan dari universitas. Lalu  7 dan 8 Agustus oleh fakultas masing-masing. "PKKMB dilaksanakan dengan penuh kegembiraan. Tidak boleh ada perpeloncoan, pelecehan, perundungan dan eksploitasi. Tidak boleh ada acara lain yang mengatasnamakan PKKMB. Tidak boleh ada acara di luar kampus yang menyuruh mahasiwa baru," tegas Prof Taufiq.

Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi SH MSE yang hadir dalam pembukaan PKKMB Unsri kemarin menyampaikan beberapa catatan penting. Dia mengungkapkan berbagai tantangan ke depan untuk generasi muda Sumsel.

Disampaikannya, berdasarkan data statistik ketenagakerjaan, 2024 ini jumlah penduduk usia kerja di Indonesia berjumlah 214 juta jiwa. Angkatan kerjanya 149,38 juta jiwa, dan yang bekerja 142,18 juta jiwa. Artinya, ada yang menganggur 7,20 juta orang. “Ini jadi beban bagi kita semua dan harus dilakukan kerja sama sebaik mungkin," ujar Ellen.

Saat ini, Indonesia mengalami bonus demografi yang waktunya kemungkinan hingga 6-7 tahun ke depan. "Dari sekarang anak-anak harus sudah memutuskan ingin jadi apa ke depan. Anak-anak sudah harus bisa menganalisa apa yang akan terjadi ke depan," ucapnya.

Untuk jadi catatan, penyerapan tenaga kerja sepanjang 2023-2024 hanya 3,55 juta jiwa. Menurut wilayah, yang paling besar tingkat pekerja ada di perkotaan. Bidang pertanian paling banyak menyerap tenaga kerja. Disusul perdagangan dan industri pengolahan. Sedangkan perkantoran dan lainnya sangat kecil sekali.

"Sektor pertanian jadi yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Jadi anak-anak, mulailah berpikir, kita tidak harus bekerja di kantor. Karena sampai saat ini, sektor pertanian hingga kini tetap menjadi yang paling kita ungggulkan," sebut Ellen.

Lapangan kerja formal lebih sedikit dibanding yang informal. Sektor informal banyak diisi oleh penyedia layanan berbasis transportasi online. Catatan BPS, orang yang menyelesaikan pendidikan S1, S2, S3 hanya 10,28 persen dan Diploma 2,39 persen.

Artinya yang menyelesaikan tingkat pendidikan di atas SMA berkisar 12,67 persen. Atau  87,6 persen tingkat SMA ke bawah. "Ini jadi PR bagi kita. Kampus-kampus juga untuk mencarikan jalan keluarnya. Apakah itu dari pendidikan formal ataupun pendidikan fokasi," sebutnya.

Pemerintah berusaha agar ekonomi ke depan lebih baik, karena sangat menentukan pertumbuhan nasional. Jika ekonomi baik, kemungkinan lapangan pekerjaan akan banyak terbuka. Investasi masuk, maka akan ada penyerapan tenaga kerja.

"Perekonomian kita masih tumbuh diatas 5 persen, perekonomian kita masih menjanjikan dan kuat dibanding 28 negara lainnya. Selain itu, yang penting saya sampaikan, kita semakin kompetitif dengan meningkatnya investasi dari berbagai negara yang masuk," terang Ellen.

Berdasarkan rilis BPS terakhir, Sumsel menjadi salah satu dengan wilayah pertumbuhan tertinggi di Sumatera. “Walaupun turun dari sebelumnya, tapi kita tertinggi di Sumatera. Artinya ekonomi kita tumbuh dan lapangan kerja akan terbuka," jelasnya.

Ada 3 kabupaten mempunyai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tertinggi di atas provinsi. Yakni, Musi Banyuasin (Muba), Muara Enim dan Palembang. PDB Sumsel diangka Rp71,9 juta, sedangkan secara nasional Rp75 juta. "Kemiskinan bisa kita turunkan lagi. Untuk itu, ada beberapa sektor yang perlu dikembangkan. Seperti sektor pertanian padi, tambang batu bara, kelapa sawit dan perkebunan lain," katanya.

Kategori :