SUMATERAEKSPRES.ID – Jeruk Sunkist dikenal dengan harganya yang lumayan mahal. Jeruk ini pun dikenal sebagai buah impor dan hanya dapat dijumpai di supermarket atau toko buah yang besar. Buah ini memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi, karenanya dipercaya untuk menjaga kesehatan dan memulihkan kondisi saat pasca sakit.
Harganya yang mahal mungkin karena memang di Indonesia masih sedikit yang membudidayakan Sunkist, padahal tanaman ini dapat tumbuh di wilayah beriklim tropis. Tanaman ini dapat hidup dengan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Namun memang ada beberapa jenis jeruk yang hanya cocok di tanam pada ketinggian tertentu.
Untuk penanaman di Indonesia yang mempunyai iklim tropis, sunkist mempunyai toleransi pada suhu terendah 15 derajat celcius dan suhu tertinggi sekitar 25-30 derajat celcius. Jenis tanah yang baik untuk tanaman ini adalah tanah lempung berpasir dengan kadar pH antara 5-6.
BACA JUGA:Ada Jeruk dan Mangga, 5 Buah Segar Ini Sebaiknya Dihindari Saat Sarapan
BACA JUGA:10 Manfaat Kesehatan Mengagumkan dari Konsumsi Jeruk Secara Rutin
Tingkat keasaman dibawah angka tersebut dapat menyebabkan tanaman sulit untuk menyerap unsur hara dari tanah. Untuk hasil budidaya yang baik, kita perlu memilih bibit tanaman yang baik juga yaitu bibit yang dihasilkan dari proses okulasi. Bibit jenis ini mempunyai tingkat produktivitas lebih tinggi sekitar 4-5 tahun sudah dapat berbuah.
Karena belum banyaknya orang yang melakukan budidaya sunkist ini sebaiknya cari bibit ini pada tempat penjualan bibit yang menyediakan bibit sunkist. Pada saat pemilihan bibit, pastikan bibit yang sehat dan bebas dari hama penyakit, memiliki daun hijau yang segar dan tidak layu dan kuning, mempunyai batang yang kokoh dan cabang yang rindang.
Tinggi bibit sekitar 30-45 cm dan usahakan berumur anatar 4-5 bulan. Jangan membeli bibit yang sudah berbuah.
Cara Menanam Jeruk Sunkist di Kebun
1. Tentukan terlebih dahulu lokasi yang akan digunakan untuk penanaman. Pastikan lokasinya mendapatkan sinar matahari yang cukup dan tidak tertutup oleh pohon lainnya. Bersihkan lahan dari gulma agar nutrisi yang ada dalam tanah tidak berebut dengan tanaman utama.
Gemburkan tanah terlebih dahulu dengan cara mengcangkul sedalam 25 cm seluas area yang digunakan.
2. Buatlah lubang dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm dengan jarak tanam antar lubang sebesar 8 x 8 meter.
Pisahkan tanah galian menjadi dua bagian, bagian atas yang berwarna kehitaman dan tanah bagian bawah.
3. Biarkan lubang tersebut agar terkena sinar matahari selama 2-4 minggu yang fungsinya untuk mematikan bakteri jahat yang ada dalam tanah.
BACA JUGA:Resep Air Rebusan Serai dengan Jeruk Nipis dan Jahe yang Menyegarkan, Yuk Buat Sendiri!
Setelah 4 minggu masukkan kembali tanah bagian bawah kedalam lubang, sementara untuk tanah bagian atas dapat Anda campurkan dengan 1-1,5 kg kompos atau pupuk kandang yang telah di fermentasikan serta fosfat hingga merata.
4. Ambil bibit yang telah disediakan, lepaskan dari polybagnya secara hati-hati. Urai akar tanaman agar tidak menggumpal dan masukkan bibit tegak lurus di dalam lubang tanam. Tutup lubang dengan menggunakan tanah bagian atas yang telah dicampur dengan pupuk kemudian padatkan.