Stabilitas Sektor Jasa Keuangan dan Kinerja Intermediasi Mendukung Perekonomian Nasional

Selasa 06 Aug 2024 - 18:18 WIB
Reporter : Rian Sumeks
Editor : Rian Sumeks

SUMATERAEKSPRES.ID -  OJK melaporkan bahwa sektor jasa keuangan nasional tetap stabil berkat permodalan yang solid dan likuiditas yang memadai.

Ini terjadi di tengah ketidakpastian global yang meningkat, termasuk ketegangan perang dagang, konflik geopolitik, dan perubahan harga komoditas global.

Secara umum, perekonomian global mengalami pelemahan dengan inflasi yang menunjukkan moderasi secara luas.

"Dengan melemahnya pasar tenaga kerja dan penurunan inflasi di Amerika Serikat, pasar memproyeksikan bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga kebijakan (FFR) sebanyak 2-3 kali selama tahun 2024," ujar Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK, Aman Santosa, dalam pernyataan tertulisnya pada 6 Agustus 2024.

BACA JUGA:OJK Lanjutkan Restrukturisasi KUR, Tidak Ada Aturan Baru

BACA JUGA:OJK dan BCTL Sepakati Kerja Sama Pengawasan Lintas Batas

Di Eropa, meskipun indikator ekonomi terus menunjukkan kemerosotan, Bank Sentral Eropa (ECB) memilih untuk mempertahankan suku bunga kebijakan pada pertemuan bulan Juli 2024.

Namun, pasar mengantisipasi bahwa ECB akan menurunkan suku bunga sebanyak dua kali lagi sebelum akhir tahun.

Sementara itu, di Tiongkok, pertumbuhan ekonomi pada Triwulan 2 2024 menunjukkan pelambatan akibat penurunan permintaan domestik yang tercermin dalam inflasi dan harga properti yang menurun.

Pemerintah dan bank sentral Tiongkok pun terus meluncurkan stimulus fiskal dan moneter untuk merangsang perekonomian.

BACA JUGA:WOW! OJK Sebut 57 Juta Pelajar Indonesia Miliki Rekening dengan Saldo Rp32,84 Triliun

BACA JUGA:Inilah Daftar Pinjol Legal Resmi yang Terdaftar di OJK, Wajib Baca Agar Tak Tertipu

Tensi geopolitik global juga semakin meningkat, terpengaruh oleh dinamika politik di Amerika Serikat menjelang Pemilihan Presiden pada November 2024, serta perkembangan terbaru di Timur Tengah dan Ukraina.

Ketegangan perang dagang, terutama terkait sektor teknologi dan semi-konduktor, turut menambah kompleksitas situasi.

Pasar global pun mulai memperhitungkan dampak dari peningkatan ketegangan geopolitik ini.

Kategori :